Many people quit looking for work when they find a job.
~Author Unknown
Banyak dari kita menghabiskan waktu yang sangat banyak untuk mengejar sebuah PEKERJAAN. Tapi banyak dari kita juga yang lebih ingin mengejar PEKERJAAN-nya sendiri daripada menjadi karyawan yang hebat setelah PEKERJAAN tersebut didapatkan.
Agak ironis, karena seperti kata bijak di atas, saat kita menganggur dan butuh penghasilan untuk hidup, kita mencari-cari PEKERJAAN. Tapi setelah mendapatkan sebuah JABATAN PEKERJAAN dan merasa sudah mendapatkan penghasilan, kita pun berhenti mencari PEKERJAAN dalam JABATAN kita. Seolah PEKERJAAN yang memberikan penghasilan bukan lagi tujuan, melainkan menjadi penghalang kesenangan untuk mendapatkan penghasilan itu sendiri. Seolah PEKERJAAN adalah sesuatu yang mengganggu kesenangan.
Kapan terakhir kali kita mengejar PEKERJAAN dalam jabatan kita?
The difference between a job and a career is the difference between forty and sixty hours a week. ~Robert Frost
Kata bijak di atas mengajarkan kita bahwa ada orang yang BEKERJA sebatas BEKERJA atau TUGAS-nya sebagai karyawan, sedangkan ada yang BEKERJA karena itu bagian hidupnya.
Tidak mengenal waktu, tempat, lokasi, suasana, PEKERJAAN-nya adalah bagian dari dirinya.
Kita bisa melihat di sekeliling kita, orang-orang yang begitu berdedikasi terhadap PEKERJAAN-nya dan benar-benar menganggapnya sebagai KARIR.
Tanpa instruksi, tanpa desakan tuntutan, tanpa pamrih, mereka maju, meminta atau mencari tanggung jawab tambahan, mengerjakan, menaikan standard kinerja sendiri, dan lain-lain.
Selalu ada waktu lebih, selalu ada energi lebih, selalu ada antusiasme dan kecintaan PEKERJAAN, selalu ada PASSION ……………..
Saya menemukan bahwa itu yang membedakan antara orang yang disukai dan dicari oleh berbagai kesuksesan dan kesempatan dalam hidup, dengan orang yang hanya selalu bisa memperoleh kapasitas yang sama dalam hidup.
Jadi, yang kita lakukan saat ini, apakah itu PEKERJAAN atau KARIR?
sumber : inspirasiindonesia.com
No comments:
Post a Comment