Tuesday, February 27, 2007

FOOD TECHNOLOGY :TRANS FAT FREE , INGREDIENT FOR HEALTHY LIVING




Dari sudut konsumen, tidak bisa dipungkiri bahwa lemak dan minyak merupakan bagian penting dari diet yang sehat. Dari sudut industri, lemak dan minyak juga merupakan ingridien penting dalam formulasi produk pangan yang bermutu dan memenuhi tuntutan kesehatan konsumennya.

Namun demikian, seiring dengan peningkatan kesadaran konsumen mengenai hubungan antara pangan, gizi dan kesehatan; lemak dan minyak sering kali mempunyai citra yang kurang baik bagi kesehatan. Hal ini terutama berhubungan dengan ketakutan berlebihan konsumen–ditambah dengan kurangnya pemahaman atas lemak; sehingga cenderung konsumen berusaha untuk menghindari lemak dan minyak.

Isu mengenai lemak trans (trans fat) adalah contohnya. Saat ini, lemak yang telah mengalami proses hidrogenasi, khususnya hidrogenasi parsial, banyak digunakan dalam formulasi produk pangan; khususnya produk bakery, pangan gorengan (fried foods), penyalut salad (salad dressing), krim, dan lain-lain. Dengan semakin diketahuinya efek negatif lemak trans bagi kesehatan dan diberlakukannya peraturan pelabelan lemak trans oleh US-FDA sejak Januari 2006, maka upaya mencari alternatif lemak yang bebas lemak trans menjadi topik yang hangat dibicarakan.

Contoh lain adalah isu mengenai lemak jenuh. Pengelompokan minyak/lemak menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh merupakan simplifikasi yang bisa menyesatkan. Tidak semua lemak jenuh berperilaku sama, demikian juga tidak semua lemak tidak jenuh. Salah satu lemak jenuh yang mempunyai karakteristik unik dan positif bagi kesehatan adalah Medium Chain Triglycerides (MCT), lemak yang struktur kandungannya telah dimodifikasi sehingga menghasilkan satu jenis lemak baru dengan kandungannya hampir seluruhnya asam lemak jenuh berantai sedang (MCFA-Medium Chain Fatty Acid). Minyak MCT dalam aspek gizi mempunyai manfaat nutrisi yang unggul, mampu menghasilkan energi secara cepat dan efisien sekaligus efektif sebagai pelarut vitamin larut lemak. Untuk industri pangan MCT dapat dimanfaatkan secara luas dalam berbagai industri pangan

Kata Bermakna

"HARAPAN ADALAH JAWABAN TERBAIK SAAT GAGAL "

Ekonomi :Produk Pertanian; Menembus Distorsi Pasar Dunia

Investasi ratusan juta dollar AS kini mengalir ke industri gula di Afrika Selatan. Wall Street Journal, Kamis (22/2), menyebutkan, aliran investasi itu merupakan respons langsung dari rencana Uni Eropa memotong pajak impor dan subsidi pertanian yang bertahun-tahun terbukti memasung akses pasar petani di negara berkembang.

Ekspansi bisnis di Afrika Selatan itu menunjukkan arti penting pembukaan pasar produk pertanian Uni Eropa (UE) bagi peningkatan produksi di sejumlah negara berkembang. Di sisi lain, konsumen Eropa mendapatkan gula dengan harga lebih kompetitif, sementara produsen yang tidak efisien di Eropa akan tersingkir.

Ekonom Organisasi Gula Internasional yang berbasis di London, Inggris, Leonardo Bichara, menegaskan, kelonggaran kebijakan tarif yang akan diterapkan UE secara bertahap itu berpotensi menjadikan Afrika Selatan zona produksi gula paling "panas" di dunia, di luar Brasil.

UE yang beranggotakan 27 negara selama ini membelanjakan 60 miliar euro atau sekitar 79 miliar dollar Amerika Serikat per tahun untuk subsidi pertanian. Sekitar 500.000 petani dan produsen gula domestik di Eropa juga mendapat jaminan pembelian hasil produksinya dengan harga tinggi. Harga gula di Eropa bahkan bisa empat kali lebih tinggi dari harga rata-rata dunia.

Padahal, UE merupakan produsen gula terbesar kedua di dunia setelah Brasil dengan produksi gula kasar 28,1 juta metrik ton (2005), sekaligus menjadi konsumen gula terbesar di dunia setelah India. Konsumsi gula kasar 16,7 juta metrik ton (2005).

Sejak 2005, Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) meminta UE memotong subsidinya pada produk gula domestik dan menyatakan pola itu telah mendistorsi pasar ekspor gula dunia. Karena tekanan itu, UE kini memangkas sepertiga dari tarif dan sedikit mengurangi subsidi untuk lebih mengefisienkan produsen gula di kawasannya. UE juga sudah memutuskan untuk mengeliminasi pajak impor bagi produk dari 50 negara termiskin di dunia, termasuk Mozambik dan Zambia, mulai 1 Januari 2009.

Komisi Eropa memperkirakan, produksi gula di kawasan itu pada 2009 akan turun menjadi sekitar 16 juta metrik ton dari 22 juta metrik ton pada tahun 2005. Sementara tingkat konsumsi diperhitungkan tetap pada kisaran 17 juta ton per tahun. Artinya, akan ada ruang bagi produsen di negara-negara berkembang untuk masuk ke pasar Eropa.

Jaminan pembelian gula yang diberikan pada produsen gula Eropa dengan harga tinggi juga direncanakan dipotong. Pada 2009, jaminan harga pembelian diturunkan menjadi 335 euro per metrik ton. Lebih rendah dari 497 euro pada 2007.

Beet Growers dari Konfederasi Internasional Eropa mengatakan, pembenahan di UE itu akan menutup 80 pabrik gula di kawasan itu, terutama yang selama ini terlalu dimanjakan dukungan subsidi dan tingkat tarif bea masuk yang menghambat produk impor menyaingi. Akan tetapi, maraknya investasi perkebunan dan industri gula di Afrika terkait pembukaan pasar gula Eropa itu hanya penggalan cerita tentang perjuangan panjang negara berkembang untuk menembus pasar dunia yang terdistorsi kepentingan negara maju. Selain gula, belum ada skema pemotongan subsidi domestik produk-produk pertanian lainnya di Eropa.

Eliminasi tarif untuk 50 negara berpenghasilan rendah yang akan diberlakukan Eropa mulai 2009 itu pun belum cukup mendorong persaingan pasar dunia yang sehat bagi produk pertanian. Kongres AS pun kini mengajukan paket subsidi pertanian yang akan berlaku hingga lima tahun ke depan.

Dalam perundingan putaran Doha, AS dan UE menawarkan pemotongan subsidi domestik dan pengurangan tarif untuk memperluas akses pasar yang selama ini terdistorsi. Tetapi, usulan itu ditolak negara-negara berkembang, antara lain karena pemotongan yang diusulkan tidak cukup signifikan.

"Pertempuran" Indonesia

Bagi Indonesia, sektor perdagangan berkontribusi sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB). Neraca perdagangan Indonesia (ekspor dan impor) tumbuh 15 persen pada tahun 2005 dan 12,97 persen pada tahun 2006. Perdagangan itu tumbuh jauh lebih tinggi dari pertumbuhan PDB Indonesia yang hanya 5-6 persen.

Uni Eropa merupakan mitra dagang Indonesia yang terbesar setelah Jepang, sedangkan AS berada pada peringkat ketiga.

Dalam kunjungannya ke Jakarta pekan lalu, Direktur Jenderal WTO Pascal Lamy mengingatkan, kesuksesan negosiasi putaran Doha akan turut menentukan akses pasar bagi Indonesia di tingkat global.

Namun, menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, kesuksesan itu bergantung pada kesediaan negara maju mengakomodasi kepentingan negara berkembang untuk membuat aturan perdagangan WTO menjadi lebih adil.

Pengurangan substansial terhadap subsidi pertanian serta tarif bea masuk produk-produk ekspor tertentu dari negara berkembang, seperti tekstil, produk tekstil, dan alas kaki harus terus diperjuangkan.

Eskalasi tarif (bea masuk lebih tinggi bagi produk olahan dibandingkan produk mentah) yang dikenakan negara maju untuk melindungi industri manufakturnya juga merupakan distorsi perdagangan yang harus diminimalkan melalui penyelesaian putaran Doha.

Lamy mengakui, aturan perdagangan WTO masih diwarnai ketidakadilan. Ia pun menjanjikan, perundingan Doha yang kini digulirkan kembali harus mengarah pada perbaikan terhadap ketidakseimbangan itu.

"Ada ketidakseimbangan yang kita warisi dari putaran-putaran perundingan sebelumnya. Ketidakseimbangan itu terjadi karena kekuatan relasi negara kaya dan maju yang dulu berperan lebih. Sekaranglah waktunya memperbaiki dengan melanjutkan perundingan," kata Lamy.

Peran aktif negara-negara berkembang pun diakui Lamy semakin menguat dalam perundingan WTO. Ia mengatakan, sebagai direktur jenderal, adalah tugasnya untuk "membujuk" semua negara anggota berkontribusi bagi kesuksesan perundingan. Tetapi, inilah saatnya negara-negara maju berkontribusi lebih besar dari negara yang lebih lemah secara ekonomi.

Kelompok negara-negara berkembang dalam G-33 yang diketuai Indonesia berketetapan memperjuangkan dicapainya kesepakatan untuk memberi fleksibilitas pada negara berkembang, antara lain melalui modalitas produk khusus atau strategis serta mekanisme pengamanan khusus (special safeguard mechanism/SSM). Kedua instrumen itu merupakan bentuk perlakuan khusus dan berbeda dalam perjanjian perdagangan di bidang pertanian.

Sementara perundingan G-20 di Sydney, Australia, akhir 2006, menyimpulkan pencabutan subsidi pertanian di AS dan UE merupakan syarat untuk melanjutkan perundingan soal liberalisasi perdagangan dunia lewat WTO. Indonesia merupakan salah satu anggota G-20 yang juga dimotori India, Brasil, dan China.

Ketidakadilan di pasar dunia memang tidak bisa dilawan dengan sekadar bertahan, menutup diri. Namun, berjuang membutuhkan kejelasan konsep dan kematangan negosiasi. Kali ini, Indonesia harus "siap tempur"!

Dikutip dari tulisan Nur Hidayati dalam harian kompas Feb.27.2007

Monday, February 26, 2007

Hot News : Ikutan Fun Bike dapat Kawasaki Blitz




Hari Minggu kemarin ( Feb.25.2007 ) saya mengikuti acara Fun Bike Bersama Bupati Jombang, berangkat dari rumah jam 06.10, sarapan dulu, nyampai di lokasi udah hampir start. Kebetulan saya belum bawa tiket, langsung beli tiket di alun-alun Jombang. Dapat tiket nomor 005152.

Sebenarnya saya ikut Funbike hanya untuk olahraga saja, tetapi Funbike kali ini Alhamdulillah dapat hadiah Utama sepeda motor Kawasaki Blitz langsung dari Bupati Jombang Bpk Suyanto. Namun sayangnya harus bayar pajak hadiah yang lumayan besar yaitu Rp 2.4 Juta.......

Mau cari Sehat malah dapat motor....

Tuesday, February 20, 2007

Tips : Membangun Disiplin Diri



" KALA KITA BODOH KITA INGIN MENGUASAI DUNIA. KALA KITA PINTAR DAN BIJAK KITA INGIN MENGUASAI DIRI KITA SENDIRI" - anonim

1) MULAILAH DENGAN DIRI SENDIRI ( START WITH YOURSELF) : PRINSIPNYA SELALU MELAKUKAN INTROSPEKSI DAN MENUNTUT DIRI SENDIRI SEBELUM MENUNTUT ORANG LAIN.

2) JANGAN BERORIENTASI PADA PESAING, BERORIENTASILAH PADA DIRI SENDIRI : SELAMA BERORIENTASI PADA PESAING, ANDA AKAN CEPAT PANIK DAN TIDAK AKAN MELAKUKAN APA-APA, SELAIN MENUNJUKKAN PADA ORANG LAIN BAHWA PESAING ANDA " BURUK RUPA"

3) JANGAN MENUNDA, LAKUKAN SEDINI MUNGKIN ( START EARLY )
KERJA KERAS, MANAJEMEN WAKTU, TAHAN UJI, TANGGUNGJAWAB, DAN BERSIKAP POSITIF APAPUN SITUASINYA

4) MULAILAH DARI SEKARANG ( START NOW )

Monday, February 19, 2007

Makna Hidup : Sukses ( Outer & Inner Success )

Banyak orang yang sukses berkarier sebagai pengusaha, eksekutif, professional, artis, cendekiawan, pejabat tinggi, atau para celebrity ternama yang kelihatan memiliki kehidupan luar mengagumkan, namun ternyata memiliki kehidupan pribadi yang kurang bahagia. Mereka merasakan kehampaan hidup, kekosongan hati atau kemiskinan jiwa dan bahkan banyak yang kehidupannya diakhiri “unhappy ending” , seperti terbukti melakukan korupsi, berakhir dipenjara, melakukan penipuan, penggelapan pajak atau terbukti selingkuh yang ditayangkan berbagai media masa, dll.



Seseorang yang meraih “outer success” atau kesuksesan duniawi seperti karier yang cemerlang, gelar akademik yang berderet panjang, konglomerat yang menguasai puluhan perusahaan atau popularitas yang tinggi, ternyata kalau tidak diimbangi dengan diimbangi dengan “inner success” atau sukses ukhrawi, hanya akan berakhir dengan kesia-siaan hidup. Mengejar kesuksesan dengan hanya mengedepankan satu sisi “material sukses” semata dengan tidak mengimbangi sisi lainnya yakni “spiritual sukses “ hanyalah akan berkahir dengan kehampaan dan kemiskinan hati.



Kalau demikian, bagaimana melanjutkan kesuksesan yang sudah kita dapatkan pada tingkatan yang lebih tinggi ?
Apa sukses selanjutnya setelah satu sisi kesuksesan duniawi sudah kita raih ?
Bagaimana mensinergikan antara “Inner Success” dengan “outer success” yang kita dapatkan ?


Pertanyaan seperti ini dapat menggiring manusia pada usaha memahami makna sukses yang lebih tinggi, yakni sesuai dengan visi dan misi hidup yang diberikan oleh Allah Sang Pemilik Kehidupan kepada manusia. Karena puncak kesuksesan dan kemenangan hidup itu bukanlah pada prestasi duniawi yang nampak menggiurkan dan menyilaukan mata itu, tetapi masih ada perjalanan sukses yang sesungguhnya yang menyentuh aspek spiritual manusia.



Saya sungguh terkesan dengan apa yang menjadi prinsip bisnis Konosuke Matsushita, seorang pendiri dan pemimpin bisnis raksasa kelas dunia Group Perusahaan Jepang Matsushita. Dia memiliki motto hidup yang juga menjadi motto bisnisnya adalah “Life isn’t only for bread”, atau hidup bukanlah sekedar untuk sepotong roti.



Saya percaya statemen singkat dan terlihat sederhana ini tidak terjadi begitu saja, karena pasti lahir dari proses panjang dalam perjalanan kehidupannya hingga dapat menemukan sebuah tujuan kehidupan tertinggi. Hal ini telah dibuktikan oleh Matsushita dalam hidupnya dengan tidak hanya menjadi seorang entrepreneur sukses luar biasa. Matsushita juga mengabdikan hidupnya menjadi pendidik, menjadi penulis puluhan buku, membagikan ilmunya kepada banyak orang dan ternyata ia juga dikenal sebagai seorang filsuf yang sangat popular. Meskipun memiliki kekayaan harta berlimpah, namun gaya hidupnya sederhana jauh dari kemewahan duniawi. Matsushita bahkan rela menyumbangkan ratusan juta US Dollar dari uang pribadinya dan dari kas perusahaannya untuk kepentingan kemanusiaan.



Sebagai makhluk yang sempurna, manusia perlu memahami mengapa kita hidup, untuk apa kita hidup dan kemana tujuan akhir kehidupan tertinggi. Memahami hal ini akan menggiring kita untuk menemukan siapa Tuhan kita sebenarnya. Dengan demikian dalam hidup, kita tidak akan mudah dibelokkan untuk ber-Tuhan kepada kekayaan harta, ber-Tuhan kepada jabatan, ber-Tuhan kepada gelar akademik, ber-Tuhan kepada popularitas dan semua asesories duniawi lainnya. Kita tidak mudah dibelokkan oleh kemilau dan gemerlapnya aksesories duniawi yang menyesatkan, kemudian melalaikan nilai-nilai spiritual yang menjadi pusat gravitasi jiwa dalam setiap langkah kehidupan. Karena pusat orientasi hidup tertinggi yang dapat menyentuh pada kebahagiaan aspek spiritualnya manusia adalah pada hati yang “taqarrub” atau menuju pada sifat-sifat Allah yang Maha Agung yang sudah “built in” dalam diri kita.



· Pernahkah Anda merasakan suatu kebahagiaan ketika Anda membantu orang lain dari kesusahan, seperti mereka yang terkenal korban gempa, korban banjir, korban lumpur atau kelaparan ?

· Dapatkah Anda merasakan kenikmatan dan kepuasaan hati ketika dapat menolong orang lain memerlukan bantuan ?

· Bisakah Anda merasakan sebuah kedamaian jiwa ketika Anda dapat membagi kebahagiaan yang kita miliki dengan orang lain ?.

· Bagaimana kita dapat merasakan kesuksesan yang lebih berarti ketika kita dapat membantu kesuksesan orang lain ?

· Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan yang menyentuh hati ketika menggunakan segenap potensi yang kita miliki untuk tujuan kemuliaan hidup ?



Hermawan Kartajaya mempunyai caranya sendiri dalam mengabdikan hidupnya untuk orang lain. Sebagai seorang guru marketing, Hermawan adalah salah satu orang yang saya kagumi dan membuat diri saya “melek” marketing. Mungkin juga berjuta orang Indonesia lainnya menjadi melek marketing melalui buku-bukunya.



Dalam bukunya “Hermawan Kartajaya on Marketing “, dia mengatakan, "Kalau meninggal, saya ingin dikenang di nisan saya `Di sini berbaring Hermawan Kartajaya the great marketing contributor' , semacam itulah. Jadi saya bicara bolak-balik supaya nanti anak dan cucu saya ingat." Itulah Hermawan Kartajaya yang mendedikasikan hidupnya bagi marketing. Kini berbagai pemikiran dan konsep marketing yang dibuatnya sudah diakui di berbagai negara dan dirinya dikenal sebagai pakar marketing kelas dunia.



Setiap orang memiliki kesempatan berperan dalam meletakkanlah landasan kehidupan mulia bagi dirinya. Membuat peran kehidupan mulia yang dapat dikenang oleh kehidupan dan dunia. Setiap orang dapat menjadi sumber cahaya yang memancar menerangi orang-orang yang berada dalam kegelapan disekitarnya. Karena setiap manusia memiliki bekal kecerdasan dalam menjalani kehidupannya.



Kalau Matsuhita mengabdikan hidupnya untuk menulis buku, mengajar dan memberikan bantuan bagi kemanusiaan dan Hermawan Kartajaya mengabdikan hidupnya untuk dikenang sebagai the great marketing contribnutor, lalu bagaimana dengan Anda ?



Bagaimana menemukan suara hati yang menjadi keinginan agung dalam diri kita ? Bagaimana memberdayakan anugerah yang ada dalam diri kita untuk meraih kesuksesan dan keagungan dalam hidup ?

Thursday, February 15, 2007

Kata Bermakna . . .

"INSPIRATION IS CHANGING THINKING, MOTIVATION IS CHANGING ACTION"

" ORANG BOLEH PANDAI SETINGGI LANGIT, TAPI SELAMA DIA TIDAK MENULIS, IA AKAN HILANG DI DALAM MASYARAKAT DAN SEIRING UMUR DIA AKAN MATI HILANG DITELAN SEJARAH "

Hmmm....

Wednesday, February 14, 2007

Energi Alternatif : Rajawali Gandeng Industri Korsel Bangun Bioetanol

Surabaya, Kompas - PT Rajawali I yang merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia menggandeng perusahaan energi asal Korea Selatan, Choi Biofuel Company, untuk membangun pabrik bioetanol. Pembangunan pabrik dengan total kapasitas 40.000 kiloliter ini rencananya akan dimulai pada Juni 2007.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Spiritus dan Etanol Indonesia (Asendo) Agus Purnomo, Selasa (13/2) di Surabaya, nilai pabrik di Pasuruan, Jawa Timur, tersebut mencapai 150 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,35 triliun.

Diharapkan usaha patungan untuk memproduksi energi alternatif ini sudah beroperasi pada pertengahan tahun 2008. Dengan masuknya tambahan produksi tersebut, total produksi bioetanol nasional mencapai 200.000 kiloliter per tahun.

Dalam kerja sama tersebut disepakati, investasi pembangunan dipikul oleh Choi Biofuel Company. Pihak Rajawali bertanggung jawab untuk menyediakan lahan seluas 10 hektar dan pasokan bahan baku senilai 200 juta dollar AS. Dengan demikian, total nilai investasinya proyek tersebut mencapai 350 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,15 triliun.

"Kami memiliki stok tetap molase atau tetes tebu sebagai bahan bakunya sebanyak 120.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pabrik itu," katanya.

Saat ini terdapat 10 pabrik bioetanol di seluruh Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 160.000 kiloliter etanol per tahun. Sementara kebutuhan etanol Indonesia mencapai 1,7 miliar liter atau 1,7 kiloliter per tahun. Asumsinya bioetanolnya menggantikan 10 persen premium atau BE10 (10 persen bioetanol ditambah 90 persen premium). Dengan asumsi penggantian 5 persen premium, pemerintah bisa menghemat subsidi bahan bakar minyak Rp 3 triliun.

Agus mengatakan, pemerintah tidak perlu menambah pos anggaran subsidi baru untuk mendukung pengembangan bioetanol. Pemerintah cukup menggunakan dana penghematan subsidi premium untuk menjamin tingkat harga pada level yang menguntungkan investor. Misalnya, membeli produk tersebut pada saat harga turun dengan harga yang ideal.

"Saat ini harga bioetanol dijual ke industri Rp 5.300 per liter. Harga itu sudah cukup memberi keuntungan bagi pengusaha," kata Agus.

Produk etanol ini akan menguntungkan. Selain bisa tetap terbarukan, juga gabungan etanol dan premium (gasohol) akan menghasilkan produk yang setara dengan Pertamax, tetapi dengan harga lebih murah.

"Oplosan etanol dan premium akan menghasilkan gasohol yang memiliki kandungan oktan sebesar 90 persen, mendekati Pertamax yang 92 persen," katanya.

Etanol diproduksi dari singkong, tebu, ubi jalar, dan jagung. "Selain molase, kami juga akan menampung singkong dari penduduk di sekitar pabrik sebagai bahan baku bioetanol ke depan," katanya.

Saat ini jumlah molase yang diproduksi di seluruh Indonesia mencapai 1,3 juta ton per tahun. Namun, molase yang digunakan oleh ke-10 pabrik bioetanol hanya 1,1 juta ton per tahun sehingga Indonesia kelebihan molase sebanyak 200.000 ton per tahun.

Atas dasar itu, kata Agus, pemerintah tengah mempersiapkan sebuah kebijakan baru untuk mendukung industri bioetanol, yakni memasukkan molase sebagai barang yang diawasi ekspornya. Keputusan itu ditetapkan karena daya serap industri di dalam negeri terhadap molase masih terbatas sehingga usulan untuk melarang ekspor molase tidak jadi diterapkan. (oin)

Kompas.Feb.14.2007

Tuesday, February 13, 2007

Health : Waspada Demam Berdarah

Apa dan Bagaimana Mengatasi Demam Berdarah?DBD adalah penyakit akut yang disebabkan infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus betina (lihat: "Siapa Aedes Aegypti Itu?") yang umumnya menyerang pada musim panas dan musim hujan. Virus itu menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Manifestasi klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan DBD dengue.

Virus dengue termasuk famili flaviviridae, yang berukuran kecil sekali (35-45 nm). Virus ini dapat tetap hidup (survive) di alam ini lewat dua mekanisme:
- Mekanisme pertama, tranmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Dimana virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual.
- Mekanisme kedua, tranmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh makhluk ~Vertebrata~ dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan makhluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.

Nyamuk sendiri mendapatkan virus ini pada saat menggigit manusia (makhluk vertebrata) yang saat itu darahnya (viraemia) sedang mengandung virus dengue. Virus yang sampai ke dalam lambung nyamuk akan mengalami replikasi (memecah diri atau berkembang biak), kemudian akan migrasi dan akhirnya sampai di kelenjar ludah.

Virus memasuki tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang menembus kulit. Empat hari kemudian virus akan mereplikasi dirinya secara cepat. Apabila jumlahnya sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah dan saat itulah manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas.

Tapi, reaksi tubuh manusia terhadap virus ini dapat berbeda. Perbedaan reaksi ini juga akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit. Bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue itu adalah:
- Terjadi netralisasi virus, disusul dengan mengendapnya bentuk netralisasi virus pada pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam (rash).
- Terjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan.
- Terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya komponen plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga perut berupa gejala ascites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura.
Jika tubuh manusia hanya memberi reaksi pertama dan kedua, orang itu akan menderita demam dengue. Sementara, jika ketiga reaksi terjadi, orang itu akan mengalami DBD dengue.

Jika demam dengue terjadi, gejala-gejala yang timbul adalah:
- Demam, yang timbul secara mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40 derajat celcius) dan dapat disertai dengan menggigil. Demam ini hanya berlangsung 5-7 hari. Saat demam berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak (lysis), disertai dengan keringat banyak dan tubuh tampak loyo. Kadang-kadang, dikenal istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari, sempat turun ditengahnya menjadi normal, lalu naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh.
- Timbulnya gejala panas, akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya, yang dikeluhkan adalah nyeri otot, sendi, punggung dan bola mata yang semakin meningkat apabila digerakkan. Adanya gejala nyeri ini, masyarakat awam sering menyebutnya flu tulang. Setelah penderita sembuh, gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh juga akan hilang.
- Ruam, yang dapat timbul pada saat awal panas (berupa flushing: kemerahan pada daerah muka, leher dan dada). Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan atau kaki.
- Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD dengue selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita. Bahkan pada sebagian besar penderita, tanda perdarahan ini muncul baru setelah dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), agak besar di kulit (echimosis), gusi, hidung dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan masif yang dapat berakhir dengan kematian. Pada anak-anak tertentu, jika menderita panas juga disertai dengan perdarahan hidung (epistaksis). Hal itu dikenal sebagai habitual epistaksis, sebagai akibat kelainan sementara dari komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya oleh virus dengue). Ada juga pada penderita lainnya, jika minum obat disaat panas, akan disusul dengan terjadinya perdarahan hidung.

Pada DBD dengue, secara umum, empat gejala seperti yang terjadi pada demam dengue juga akan terjadi. Bedanya adalah adanya manifestasi gejala klinis sebagai akibat adanya reaksi ketiga tubuh manusia terhadap virus dengue: keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah keluar dan masuk ke dalam rongga perut dan rongga selaput paru. Jika ini tidak segera ditanggulangi, manifestasi gejala perdarahan menjadi sangat masif. Prakteknya, sering kali dokter terpaksa memberikan tranfusi darah dalam jumlah yang tidak terbayangkan. Yang perlu dicermati adalah kapan penderita DBD dengue mulai mengalami keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah. Biasanya, keluarnya plasma darah terjadi pada sakit hari ke-3 sampai ke-6. Gejalanya didahului dengan penurunan panas badan penderita secara mendadak (lysis), diikuti dengan tubuh yang tampak loyo, pada perabaan akan didapatkan ujung-ujung tangan atau kaki dingin dan nadi yang kecil dan cepat. Saat itulah sebenarnya kondisi kritis yang harus dicermati. Karena semakin lemah dan loyo-nya penderita, akan terlambat atau kurang optimal untuk diselamatkan.

Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran, kumuh dan lembab serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Untuk mencegah serangan, tentunya adalah dengan membasmi nyamuk aedes yang menjadi media virus, dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab dan berair. Untuk memberantas nyamuk itu, jentik-jentiknya atau sarang-sarangnya harus diberantas (PSN-DBD). Karena tempat berkembang-biaknya ada di rumah-rumah dan tempat-tempat umum, setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD, secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali. Selain itu, fogging dan memutuskan mata rantai pembiakan aedes aegypti lewat abatisasi juga harus dilakukan.

Bila seseorang terserang DBD, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah memberi minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak, seperti air susu, teh, air bening, oralit atau air minum lainnya. Sementara itu, si penderita dapat dikompres dengan air dingin atau es dan diberi obat penurun panah seperti parasetamol. Selanjutnya, si penderita harus segera dibawa ke dokter. Sebenarnya, belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan DBD secara langsung. Untuk itulah, pengobatan media (lihat boks “Tradisionalpun Bisa Melawan DBD”) dilakukan adalah untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan, mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan shock atau preshock dengan mengusahakan penderita agar banyak minum, bila perlu diberi cairan lewat infus.


"Tradisionalpun Bisa Melawan DBD"Cara tradisional juga bisa dilakukan sebagai pertolongan terhadap penderita DBD, seperti diantaranya dengan memberikan:
- Jambu biji atau jambu klutuk secukupnya + 10 gram kunyit + 10 gram temu lawak, dijus, diminum.
- 30 gram daun dewa segar + 30 gram sambiloto segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
- Bubuk kunyit + bubuk temu lawak + bubuk sambiloto masing-masing 5 gram diseduh dengan air mendidih secukupnya + madu secukupnya, diminum hangat-hangat.
- 30 gram kerikan kayu secang direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring + madu secukupnya, diminum.
- Konsumsi angco atau oco setiap hari, dapat juga mengkonsumsi kie cie dan kiam boi/sun boi.

Sementara itu, agar terhindar dari gigitan nyamuk dapat memanfaatkan: 10 gram temu hitam + 10 gram kunyit + 10 gram temu lawak + 10 gram sambiloto direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring + madu secukupnya, diminum.

Penderita DBD dapat mengalami gangguan pada trombosit atau butiran darah merahnya menurun yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan terjadi pendarahan. Untuk mengatasi itu dapat memanfaatkan: 30 gram sambiloto segar + 30 gram daun dewa segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring dan diminum.

Bagi mereka yang terserang DBD akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Untuk mengembalikan daya tahan tubuh secara cepat dan efektif dapat memanfaatkan:
- 30 gram umbi daun dewa (thien chi) dijadikan bubuk, ambil 10 gram bubuk tersebut dan seduh dengan 200 cc air mendidih, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 3 kali.
- 30 gram daun dewa segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum.
- Konsumsi angco atau oco dan kie cie.

Untuk penderita DBD yang disertai pendarahan, dapat menggunakan:
- 200 gram akar teratai segar dijus, diminum atau dibuat masakan sop atau sesuai selera.
- 60 gram akar alang-alang segar + 10 butir angco direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum, angconya dimakan.

Sementara itu, untuk menambah nafsu makan penderita DBD dapat menggunakan:
- 1 – 3 buah kiam boi/sun boi diseduh dengan 200 cc air + madu secukupnya, diminum.
- 15 gram asam jawa segar + 15 gram kencur segar + gula jawa secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum.
Catatan: Proses merebus disarankan untuk menggunakan panci enamel atau periuk tanah.


Siapa Aedes Aegypti itu?Nyamuk aedes aegypti mempunyai badan kecil, berwarna hitam dengan bintik-bintik putih. Hidup di dalam dan di sekitar rumah, nyamuk ini bersarang dan bertelur di genangan air jernih, bukan di got atau selokan kotor. Bahkan, nyamuk ini sangat menyukai bak mandi, tampayan, vas bunga, tempat minum burung, perangkap semut dan lainnya. Kebiasaan lainnya adalah suka hinggap pada pakaian yang bergantungan di kamar dan menggigit atau menghisap darah pada siang hari.

Dalam hidupnya, nyamuk ini mempunyai perilaku: mencari darah, istirahat dan berkembang-biak. Di saat setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur. Untuk itulah, nyamuk betina akan menghisap darah manusia setiap 2–3 hari sekali, selama pagi sampai sore hari pada waktu-waktu tertentu seperti pukul 08.00–12.00 dan 15.00–17.00. Untuk mendapatkan cukup darah, nyamuk betina sering menggigigt lebih dari satu orang. Nyamuk betina yang biasanya mencapai umur satu bulan ini mempunyai jarak terbang sekitar seratus meter.

Setelah kenyang menghisap darah, nyamuk betina memerlukan istirahat 2–3 hari untuk mematangkan telur. Tempat istirahat yang disukainya adalah tempat-tempat lembab dan kurang terang, seperti kamar mandi, dapur, WC, baju yang digantung di dalam rumah, kelambu, tirai, tanaman hias di luar rumah.

Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih, seperti tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari: bak mandi, WC, tempayan, drum air, bak menara (tower air) yang tidak tertutup, sumur gali. Selain itu, wadah berisi air bersih atau air hujan: tempat minum burung, vas bunga, pot bunga, ban bekas, potongan bambu yang dapat menampung air, kaleng, botol, tempat pembuangan air di kulkas dan barang bekas lainnya yang dapat menampung air walau dengan volume kecil, juga menjadi tempat kesukaannya. Telur akan diletakkan dan menempel pada dinding penampungan air, sedikit di atas permukaan air. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan sekitar seratus butir telur dengan ukuran sekitar 0,7 milimeter perbutir. Di tempat kering (tanpa air), telur dapat bertahan sampai enam bulan. Telur akan menetas menjadi jentik setelah sekitar dua hari terendam air. Setelah 6-8 hari, jentik nyamuk akan tumbuh menjadi pupa nyamuk. Pupa nyamuk yang masih dapat aktif bergerak di dalam air tanpa makan, itu akan memunculkan nyamuk aedes aegypti baru setelah 1–2 hari.

Kalau dilihat dari siklusnya, nyamuk ini mempunyai fase menjadi telur, jentik, pupa dan nyamuk dewasa. Telur nyamuk ini tidak berpelampung, sehingga satu per satu akan menempel ke dinding. Jentik, berbentuk sifon dengan satu kumpulan rambut yang saat istirahatnya akan membentuk sudut dengan permukaan air. Pupa yang berbentuk terompet panjang dan ramping, sebagian kecil tubuhnya kontak dengan permukaan air. Nyamuk dewasa dengan panjang 3–4 milimeter, mempuyai bintik hitam dan putih pada badan dan kepala serta ring putih di kakinya .

dari berbagai sumber terutama tempointeraktif.com

Monday, February 12, 2007

Emotional Intelligence and the Manager

Daniel Goleman defined an important aspect of human skills in his
work on emotional intelligence.Emotional intelligence is tied closely
to management effectiveness and ultimately organizational behavior;
it suggests that a manager ’s performance may be influenced by sev-
eral factors:

✔Self-awareness —understanding your moods and emotions.
✔Self-regulation —thinking about your actions and controlling
destructive ones.
✔Motivation —working hard to accomplish your goals.
✔Empathy —understanding the emotions of others.
✔Social skills —developing good connections and relationships
with others.

Understanding emotional intelligence is especially important in
light of changes in organizational structures,which have created firms
with less hierarchy and closer peer contact.

Wednesday, February 07, 2007

Talenta : Menjadi Problem Solver yang Profesional

Dalam setiap bidang kehidupan, kita harus menjadi seorang problem
solver yang profesional. Namun dalam kenyataan tidak banyak orang
yang berhasil, malahan mereka menjadi frustrasi dan kemudian
menyalahkan lingkungan atau faktor-faktor di luar pengendalian
(uncontrollable causes), yang pada akhirnya berakibat pada Stress
(lulus S1), lalu meningkat menjadi Stroke (lulus S2) dan pada
akhirnya mengakibatkan Stop-kematian (lulus S3), dari Universitas
Kehidupan!

Penulis selalu menggunakan pendekatan yang terdiri dari tiga langkah
untuk menyelesaikan masalah, dan dalam praktek terbukti ampuh! Dengan
demikian konsep problem solving ini bukan teori belaka, tetapi telah
terbukti keberhasilannya. Jika konsep ini diterapkan dan tidak
berhasil, maka kesalahan bukan pada konsep ini tetapi karena
ketidakprofesionalan semata dari orang yang menerapkan konsep ini.

Ketiga langkah tersebut adalah: (1) mengidentifikasi masalah secara
tepat, (2) menemukan sumber dan akar penyebab dari masalah itu, dan
(3) mengajukan solusi masalah secara efektif dan efisien.


Langkah Pertama: Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat

Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai
kesenjangan atau gap antara kinerja aktual (A) dan target kinerja (T)
yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan persamaan:
M = T - A. Berdasarkan konsep ini, maka seorang problem solver yang
profesional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada
tingkat mana kinerja aktual (A) pada saat ini, dan berapa atau pada
tingkat mana target kinerja (T) itu akan dicapai dan kapan harus
mencapai target kinerja (T) itu? Pada tahap awal ini, kita harus
mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama (M Besar) kita,
kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja aktual (A) kita pada
saat sekarang, dan juga menetapkan target kinerja (T) dan kapan waktu
pencapaian target kinerja (T) itu?


Langkah Kedua: Menemukan Sumber dan Akar Penyebab dari Masalah

Suatu solusi masalah yang efektif adalah apabila kita berhasil
menemukan sumber-sumber dan akar-akar penyebab dari masalah itu,
kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan akar-akar penyebab
itu.

Untuk dapat menemukan akar penyebab dari suatu masalah, maka kita
perlu memahami dua prinsip yang berkaitan dengan hukum sebab-akibat,
yaitu:

1. Suatu akibat terjadi atau ada hanya jika penyebabnya itu ada
pada titik yang sama dalam ruang dan waktu.

2. Setiap akibat mempunyai paling sedikit dua penyebab dalam
bentuk: (a) penyebab yang dapat dikendalikan (controllable causes)
dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable
causes). Penyebab yang dapat dikendalikan berarti penyebab itu berada
dalam lingkup tanggung jawab dan wewenang kita sehingga dapat diambil
tindakan (actionable) untuk menghilangkan penyebab itu. Sebaliknya
penyebab yang tidak dapat dikendalikan berada di luar pengendalian
kita. Penyebab yang tidak dapat dikendalikan (berada di luar kontrol
kita) terdiri dari paling sedikit dua penyebab, yaitu: (b1)
penyebab yang dapat diperkirakan (predictable causes) sehingga
memungkinkan kita untuk mengantisipasi dan mencegahnya, dan (b2)
penyebab yang tidak dapat diperkirakan karena belum ada referensi
atau pengetahuan tentang kejadian itu sebelumnya.

Hal yang paling penting agar mampu mencapai solusi masalah yang
efektif dan efisien adalah memahami prinsip ke-2 dari hukum sebab-
akibat di atas, yaitu bahwa setiap akibat memiliki paling sedikit dua
penyebab dalam bentuk (a) penyebab yang dapat dikendalikan
(controllable causes) dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable causes). Untuk setiap penyebab yang tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable causes) akan terdapat lagi dua kategori
penyebab, yaitu: (b1) penyebab yang dapat diprediksi (predictable
causes) dan (b2) penyebab yang tidak dapat diprediksi sebelum
kejadian (unpredictable causes).

Prinsip ke-2 dalam hukum sebab-akibat di atas, mengajarkan
kepada kita bahwa setiap kali kita bertanya "Mengapa (Why)?", kita
seharusnya menemukan paling sedikit dua jenis penyebab di atas,
yaitu: (a) penyebab yang dapat dikendalikan, dan (b) penyebab yang
tidak dapat dikendalikan, selanjutnya untuk setiap penyebab yang
tidak dapat dikendalikan kita seharusnya mampu mengidentifikasi
apakah penyebab yang tidak dapat dikendalikan itu adalah (b1) dapat
diperkirakan atau diprediksi sebelum kejadian, dan (b2) tidak dapat
diprediksi atau diperkirakan sebelum kejadian.

Selanjutnya apabila kita mengumpulkan jawaban dari penyebab yang
dapat dikendalikan dan jawaban dari penyebab yang tidak dapat
dikendalikan namun dapat diperkirakan, maka dua tindakan solusi
masalah berikut dapat diambil, yaitu: (1) menghilangkan akar penyebab
yang dapat dikendalikan, dan (2) mengantisipasi melalui tindakan
pencegahan terhadap penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun
dapat diperkirakan itu.

Selanjutnya akar-akar penyebab dari masalah yang ditemukan melalui
bertanya "Mengapa" beberapa kali itu dimasukkan ke dalam diagram
sebab-akibat yang telah mengkategorikan sumber-sumber penyebab
berdasarkan prinsip 7M, yaitu:

1. Manpower (tenaga kerja): berkaitan dengan kekurangan dalam
pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman), kekurangan dalam
keterampilan dasar yang berkaitan dengan mental dan fisik, kelelahan,
stress, ketidakpedulian, dll.

2. Machines (mesin-mesin) dan peralatan: berkaitan dengan tidak
ada sistem perawatan preventif terhadap mesin-mesin produksi,
termasuk fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan
spesifikasi tugas, tidak dikalibrasi, terlalu complicated, terlalu
panas, dll

3. Methods (metode kerja): berkaitan dengan tidak ada prosedur
dan metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak
terstandardisasi, tidak cocok, dll.

4. Materials (bahan baku dan bahan penolong): berkaitan dengan
ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong
yang digunakan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi kualitas bahan
baku dan bahan penolong yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yang
efektif terhadap bahan baku dan bahan penolong itu, dll.

5. Media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak
memperhatikan aspek-aspek kebersihan, kesehatan dan keselamatan
kerja, dan lingkungan kerja yang kondusif, kekurangan dalam lampu
penerangan, ventilasi yang buruk, kebisingan yang berlebihan, dll.

6. Motivation (motivasi): berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja
yang benar dan profesional (tidak kreatif, bersikap reaktif, tidak
mampu bekerjasama dalam tim, dll), yang dalam hal ini disebabkan
oleh sistem balas jasa dan penghargaan yang tidak adil kepada tenaga
kerja.

7. Money (keuangan): berkaitan dengan ketiadaan dukungan
finasial (keuangan) yang mantap guna memperlancar peningkatan proses
menuju target kinerja yang telah ditetapkan itu.

Langkah Ketiga: Solusi Masalah Secara Efektif dan Efisien

Berdasarkan uraian di atas, maka kita dapat menyusun langkah-langkah
solusi masalah yang efektif dan efisien, yaitu:

1. Mendefinisikan masalah secara tertulis, yang berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa (What): Apa yang menjadi Akibat Utama (Primary Effect) dari
masalah itu?
Bilamana (When): Kapan terjadi masalah itu, sewaktu-waktu atau
sepanjang waktu?
Di mana (Where): Di mana masalah itu terjadi, lokasi dalam sistem,
fasilitas, atau komponen?
Mengapa (Why): Mengapa Anda serius memperhatikan masalah ini,
berkaitan dengan signifikansi dampak dari masalah itu?

2. Membangun diagram sebab-akibat yang dimodifikasi untuk
mengidentifikasi: (a) akar penyebab dari masalah itu, dan (b)
penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat
diperkirakan.

3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasukkan ke dalam diagram
sebab-akibat yang mengkategorikan berdasarkan prinsip 7M (Manpower-
tenaga kerja, Machines-mesin-mesin, Methods-metode kerja, Materials-
bahan baku dan bahan penolong, Motivation-motivasi, Media-lingkungan
dan waktu kerja, dan Money-dukungan finansial yang diberikan),
sedangkan penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun dapat
diperkirakan, didaftarkan pada diagram sebab-akibat itu secara
tersendiri.

4. Mengidentifikasi tindakan atau solusi yang efektif melalui
memperhatikan dan mempertimbangkan: (a) pencegahan terulang atau
muncul kembali penyebab-penyebab itu, (b) tindakan yang diambil harus
berada di bawah pengendalian kita, dan (c) memenuhi tujuan dan target
kinerja yang ditetapkan.

5. Menerapkan atau melakukan implementasi terhadap solusi atau
tindakan-tindakan yang diajukan itu. Setiap tindakan perbaikan atau
peningkatan kinerja seyogianya didaftarkan ke dalam rencana tindakan
(action plans) yang memuat secara jelas setiap tindakan perbaikan
atau peningkatan mengikuti prinsip 5W-2H (What-apa tindakan
peningkatan yang diajukan?, When-bilamana tindakan peningkatan itu
akan mulai diterapkan?, Where-di mana tindakan peningkatan itu akan
diterapkan?, Who-siapa yang akan bertanggungjawab terhadap
implementasi dari tindakan peningkatan itu?, Why-mengapa tindakan
peningkatan itu yang diprioritaskan untuk diterapkan?, How-bagaimana
langkah-langkah dalam penerapan tindakan peningkatan itu?, How Much-
berapa besar manfaat yang akan diterima dari implementasi tindakan
peningkatan itu dan berapa pula biaya yang harus dikeluarkan untuk
membiayai implementasi dari tindakan peningkatan itu).

Silakan mencoba konsep ini dalam praktek kerja Anda,


Ditulis oleh Prof Vincent Gasperz