Salah Satu Rahasia Jack Welch: Menghadapi Kenyataan
Sasaran utama Jack Welch ketika terpilih menjadi CEO adalah
mentransformasikan bisnis-bisnis GE menjadi yang terbaik di dunia.
Semua pemimpin bisnis, ketika pertama kali diangkat sebagai CEO pasti
memiliki sasaran yang sama, namun apakah mereka konsisten seperti Jack
Welch? Untuk mencapai sasaran GE itu, Jack Welch menemukan suatu
strategi yang disebut sebagai: Menghadapi Kenyataan. Hal ini mungkin
kedengaran sederhana, tetapi meyakinkan suatu organisasi atau kelompok
orang untuk melihat dunia sebagai suatu kenyataan dan bukan melihat
sebagaimana yang mereka inginkan atau harapkan tidak semudah diucapkan.
Jack Welch menyatakan, bahwa: "Kita harus menyerap setiap pikiran
dari orang-orang dalam perusahaan dengan satu sikap, dengan satu
suasana yang memungkinkan orang-orang—dalam kenyataan, mendukung
orang-orang itu—untuk melihat hal-hal sebagaimana adanya, berkaitan
dengan cara-cara atau praktek-praktek sekarang, bukan bagaimana
seharusnya". Hal ini yang disebut sebagai menghadapi kenyataan!
Pada bulan Oktober 1981, hanya enam bulan setelah Jack Welch menjadi
CEO dari General Electric, ia memanggil 120 corporate officers dan
berbicara tentang agendanya di hadapan mereka. Ia menyatakan bahwa
birokrasi dalam GE yang memboroskan banyak sumber daya akan berakhir!
Tidak akan ada lagi orang-orang GE yang menulis rencana muluk-muluk
yang memperdayakan atau mengajukan anggaran yang tidak realistik.
Berhenti menuntut bahwa hidup ini tidak adil bagi Anda. Berhenti
melihat konspirasi-konspira si. Hadapi kenyataan, berhubungan dengan
situasi apa adanya!
Jack Welch menyatakan, bahwa: "Banyak kesalahan yang telah Anda
lakukan adalah hanya berjalan menelusuri kenyataan, bukan keinginan
untuk menghadapi kenyataan, melihat dalam cermin bahwa kenyataan itu
benar-benar telah Anda temukan, dan kemudian bertindak maju secara
cepat untuk menghadapi kenyataan itu"!. Itu adalah semua bentuk
pengelolaan, mendefinisikan kenyataan dan bertindak maju secara cepat
menghadapi kenyataan itu! Bukan mengharapkan, bukan menunggu untuk
rencana berikut. Bukan memikirkan kembali, dan lain-lain. Hadapi
kenyataan itu melalui tindakan maju yang cepat dan benar!
Jack Welck menyatakan bahwa strategi yang akan diambil adalah membuat
keputusan-keputusan tegas, yang berkaitan dengan: (1) menghadapi
kenyataan, (2) menyesuaikan diri terhadap kenyataan itu, dan (3)
bertindak maju secara cepat. Pada awal dasawarsa 1980-an, ketika GE
melakukan restrukturisasi, Jack Welch memandang hal ini sebagai
menghadapi kenyataan: GE perlu mencurahkan sumber-sumber dayanya pada
bisnis-bisnis GE yang terkuat. Pada pertengahan dasawarsa 1980-an,
ketika GE membeli RCA (Radio Corporation of America), ia juga
menghadapi kenyataan: GE perlu mengakuisisi RCA untuk mendorong
pertumbuhan teknologi tinggi. Kemudian pada akhir dasawarsa 1980-an,
ketika ia memperkenalkan program GE Work-Out, Jack Welch juga
menyatakan bahwa ia menghadapi kenyataan: karyawan-karyawan GE perlu
satu suara dalam menjalankan perusahaan-perusaha an General Electric.
Pada pertengahan dasawarsa 1990-an, ketika Jack Welch memulai program
kualitas spektakuler Six Sigma, ia juga menyatakan sedang menghadapi
kenyataan: program-program kualitas GE tidak bekerja dengan baik.
Kemudian pada akhir dasawarsa 1990-an, ketika internet telah
berkembang pesat, Jack Welch juga menghadapi kenyataan baru. Pada kali
pertama, seperti banyak CEO yang lain, Jack Welch juga menghindari
internet. Tetapi sebagai model baru untuk melakukan bisnis dalam dunia
maya, Jack Welch mengubah pola-pola bisnis General Electric agar
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi internet yang sangat
cepat dan terus berubah itu. Jack Welch menciptakan e-bisnis dalam
perusahaan-perusaha an GE. Jack Welch konsisten dengan strateginya: (1)
menghadapi kenyataan, (2) menyesuaikan diri terhadap kenyataan itu,
dan (3) bertindak maju secara cepat. Ia selalu menyatakan: "Jika Anda
menghadapi kenyataan dan bertindak maju secara cepat, maka Anda akan
memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan menang dalam suatu
lingkungan bisnis yang sedang berubah itu!".
Jack Welch selalu menyatakan, bahwa: pemimpin-pemimpin bisnis yang
menghindari kenyataan merupakan malapetaka menuju kegagalan. Bertindak
secara cepat menghadapi kenyataan! Mereka yang benar-benar menghadapi
kenyataan tidak dapat berhenti di sana. Mereka harus menyesuaikan
strategi bisnis mereka terhadap kenyataan itu, dan bertindak secara
cepat menghadapi kenyataan itu. Benamkan kepala Anda di dalam pasir,
dan Anda akan gagal, hal itu ibarat seperti orang yang tidak mau
menghadapi kenyataan! Hadapi kenyataan!, dan Anda mungkin akan
membalik situasi dari jelek menjadi nomor satu, seperti telah
dibuktikan oleh CEO Jack Welch yang membalikkan posisi General
Electric dari perusahaan paling birokrasi yang tidak kompetitif,
menjadi perusahaan nomor satu di dunia paling kompetitif saat ini!
Beberapa hal yang dapat dipelajari dari Salah Satu Rahasia:
Menghadapi Kenyataan, adalah:
• Mengakui kebenaran. Menghadapi kenyataan merupakan satu peraturan
bisnis paling penting. Apakah dalam kehidupan atau dalam bisnis,
mereka yang mampu menghadapi kenyataan dan mengakui kebenaran adalah
yang biasanya selalu sukses. Namun, sering sulit untuk menghadapi
kenyataan, serta lebih mudah mengingkari kebenaran, karena kebenaran
mungkin menyakitkan, memalukan, menyedihkan, menurunkan harga diri,
dan lain-lain. Bagaimanapun, menghadapi kenyataan dan mengakui
kebenaran, akan membuat hidup ini menjadi lebih sederhana, demikian
pula bisnis akan menjadi lebih sederhana apabila pemimpin-pemimpin
bisnis menghadapi kenyataan. Seni memimpin bermuara pada satu hal
sederhana: menentukan dan menghadapi kenyataan—tentang situasi,
bisnis, pasar, produk, proses-proses, dan orang-orang, kemudian
bertindak maju secara cepat, tepat dan tegas untuk menghadapi
kenyataan itu.
• Memunculkan kenyataan, jangan membenamkan kepala dalam pasir.
Menghadapi kenyataan bahwa kompetisi di dunia semakin meningkat.
Menghadapi kenyataan bahwa tidak ada pekerjaan yang menjamin
kehidupan. Menghadapi kenyataan bahwa pengelolaan bisnis melalui
penegakan birokrasi yang besar dan kaku adalah tidak efektif.
Menghadapi kenyataan bahwa bisnis sesungguhnya adalah sederhana.
Menghadapi kenyataan bahwa orang yang paling tahu tentang masalah dan
kinerja adalah orang yang paling dekat dengan tugas-tugasnya.
Menghadapi kenyataan bahwa pemberdayaan karyawan adalah cara yang
paling efektif dalam membangun tim kerjasama dan kepercayaan diri.
Anda dapat memunculkan berbagai kenyataan yang relevan dan telah
diakui kebenarannya! Jangan pernah mengingkarinya melalui membenamkan
kepala Anda di dalam pasir, karena Anda pasti akan Gagal!
• Melihat sesuatu seperti apa adanya, bukan sebagaimana yang Anda
inginkan. "Melihat kenyataan dengan mata dan jangan mengingkari. "
Jangan pernah berpikir bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih baik
dengan sendirinya tanpa ada tindakan nyata untuk memperbaikinya. Itu
adalah perangkap! Jangan merias rencana-rencana berdasarkan pada
keinginan-keinginan yang muluk. Hadapi kenyataan, dan akui kebenaran!
Pikirkan apa yang dapat Anda lakukan jika segala sesuatu tidak menjadi
lebih baik. Semakin Anda menghadapi kenyataan, maka semakin besar
kemungkinan Anda mempelajari kesalahan-kesalahan Anda, dan setelah
menyadari kesalahan-kesalahan itu, lakukan tindakan maju secara tepat,
cepat, dan tegas untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu agar
mencapai kesuksesan!
• Melihat sesuatu setiap hari menggunakan mata yang segar. Menghadapi
apa yang menjadi kenyataan hari ini. Menghadapi kenyataan setiap pagi.
"Itu mungkin berupa kenyataan kompetisi, kenyataan pemasaran,
kenyataan produksi, kenyataan keuangan, kenyataan mesin-mesin rusak,
kenyataan kehilangan pelanggan, kenyataan sumber daya manusia, dll, di
mana setiap pagi dapat berbeda". Apa yang kemarin menjadi sangat
penting, mungkin hari ini menjadi tidak penting lagi! Anda mungkin
perlu keputusan hari ini yang berbeda sama sekali dengan apa yang Anda
hadapi kemarin, karena perubahan lingkungan bisnis yang terjadi secara
cepat dalam 24 jam terakhir ini.
• Melihat situasi Anda sebagai orang luar yang melihatnya. Anda
mungkin terlalu dekat dengan hal-hal yang membuat Anda sulit melihat
sebagai kenyataan dan mengakui kebenaran. Dapatkan pemahaman baru
melalui melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.
• Memainkan skenario. "Waktu terbaik untuk berubah adalah pada saat
Anda menginginkannya, bukan pada saat Anda harus berubah. Perubahan
karena keterpaksaan tidak akan pernah langgeng dan menyenangkan, itu
adalah perubahan sesaat yang pada akhirnya akan gagal! Dalam menilai
situasi, kembangkan beberapa skenario berdasarkan pada hasil-hasil
yang berbeda. Selalu memiliki rencana-rencana kontingensi, apabila
rencana semula tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Apakah kita di Indonesia "Berani Menghadapi Kenyataan" atau sekedar
menelusuri kenyataan? Mengapa Republik BBM (Benar-Benar Mimpi) lebih
populer dari Republik Indonesia? Mengapa Indonesia bukan menghadapi
kenyataan saat ini, banyak kemiskinan, kekurangan pangan, bencana
alam, dll? tetapi malah sibuk bicara VISI 2030 untuk menjadi negara
terbesar ke-5 di dunia. Benar-benar baru bisa Mimpi!
Salam,
Vincent Gaspersz
Lean Six Sigma Master Black Belt
Artikel cukup bagus yang saya kutip dari milis
No comments:
Post a Comment