Tuesday, September 30, 2008
Selamat IDUL FITRI 1429 H
""Jalaluddin Rakhmat dalam buku larisnya, Islam Aktual (1992), dia menyebut mudik, silaturahmi halalbihalal Idul Fitri, sebagai kreasi bangsa yang menakjubkan, yang berfungsi sebagai terapi untuk manusia moderen. Mudik memuat nilai untuk ”kembali menjadi manusia”. Dengan mengutip Lewis Yablonsky, manusia-manusia moderen telah menjadi robopaths, kehilangan spontanitas dan kreativitasnya, menjadi seperti mesin yang secara ritual terikat pada kegiatan yang monoton.
Benarkah kita telah kehilangan rasa kemanusiaan untuk menjadi moderen? Beberapa indikator disampaikan: kita sibuk dengan kegiatan sehari-hari sehingga hampir tak sempat lagi memerhatikan keluarga. Kita kehilangan rasa sayang, bahkan semua emosi manusiawi. Kita justru mengembangkan sikap kasar, egois dan agresif. Penyakit-penyakit itu mewujud ke dalam berbagai perilaku dilingkungan masayrakat kita yang jauh dari ”bahasa hati” manusia, misalnya free fight yang berlebihan dalam mengembangkan survivalitas ekonomi, ketidakjujuran , serta pemancaran kekuasaan tanpa bekal nilai keamanahan.
Mobilitas manusia untuk satu momentum itu memang memadukan beragam variabel, misalnya pengalaman ruhaniah dengan merasa terpanggil mengunjungi kerabat untuk bersilaturahmi dan saling meminta maaf; variabel ekonomi lewat ungkapan pengumpulan uang selama setahun penuh untuk dibawa pulang ke daerahnya; serta variabel sosial berwujud ”panggilan kampung halaman” antara lain untuk berziarah ke makam leluhur. Kuat memancar sentuhan kemanusiaan dalam kegiatan massal itu, sehingga ”panggilan hati” atau ”bahasa nurani” jelas tidak bisa diukur dari rasionalitas berbasis efektif-efisien""
Tak selamanya mata memandang dengan ramah,
hati menilai dengan jernih,
dan mulut bicara dengan santun.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR BATIN.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment