Thursday, October 05, 2006
Ramadhan dan kehangatan keluarga
Dalam satu hadis di akhir bulan Rajab, riwayat Ibnu Khuzaimah dari Salman Al Farisi RA, Nabi Muhammad SAW bersabda menggambarkan bulan Ramadhan, ''Hai manusia engkau akan dilindungi satu bulan, bulan istimewa, bulan berkah, dan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan .... Bulan Ramadhan adalah bulan sabar dan pahala sabar adalah surga ....''
Jika kita kaitkan bulan Ramadhan dengan kondisi keluarga modern yang saat ini kian gersang, maka sangat tepat, bahwa keberkahan dan keistimewaan serta kesabaran si shoimin dan si shoimat dapat menghangatkan keluarga.
Beragam perspektif para ahli ilmu jiwa ketika meramalkan keadaan keluarga modern di masa depan. Sebagian meramalkan, ayah dan ibu yang keduanya karier dan profesional sama-sama sibuk. Sehingga, keluarga dan anak-anak mereka menjadi terabaikan. Sebagian lagi meramalkan, keadaan keluarga banyak kesempatan untuk menciptakan kehangatan berkumpul bersama, karena waktu kerja di negara modern menjadi pendek.
Puasa terasa menghangatkan keluarga karena kita bersama-sama sahur, bersama-sama berjamaah menunaikan shalat Subuh, dan bersama-sama berbuka dan tarawih. Disfungsi keluarga, kini menghantui keluarga modern karena berlebih-lebihan mengejar materi, dan kesibukan masing-masing anggota keluarga mengakibatkan mereka jauh satu sama lain di era modern ini. Ramadhan, dengan makan sahur bersama, shalat Subuh berjamaah, lalu tarawih bersama, menjadi lem baru yang bisa merekatkan kembali setiap anggota keluarga.
Stres pekerjaan yang menekan bapak dan ibu melahirkan kemarahan yang tak jelas ujung pangkalnya, dapat dihindarkan dengan kesabaran shoimin dan shoimat. Manusia modern yang berpuasa mampu mengendalikan stres, sehingga tidak meledak menjadi kemarahan. Mudah meledaknya amarah, karena bapak dan ibu super sibuk dan kendalinya adalah menahan diri dan bersabar.
Dalam bulan puasa, rumah tangga insya Allah kembali menjadi hangat. Keceriaan dihiasi oleh kegembiraan anak-anak yang dari kecil dilatih berpuasa dan shalat Subuh tepat waktu. Anak-anak itu, kelak akan tumbuh menjadi manusia-manusia sukses dan sehat rohani dan jasmani di masa yang akan datang. Insya Allah. Amin ya mujibassailin. Semoga kehangatan keluarga kembali dapat kita raih.
sumber: republika.co.id Oct.05.2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment