Berhentilah menolak situasi atau keadaan. Berhentilah menggunakan kaca mata "korban". Terimalah, bersyukurlah, berjuanglah, dan jadilah manusia yang seutuhnya . Sukses tidak berada di luar diri Anda. Ia ada di dalam diri sendiri. Hanya dengan pemahaman seperi itulah, Anda bisa mengubah situasi dan keadaan. Entah di tempat yang sama, atau di tempat yang berbeda.
Sukses adalah hak setiap orang. Tak peduli apakah Anda pengusaha atau hanya pegawai.
Jika Anda adalah seorang pegawai, Anda tetap harus punya cita-cita sukses. Jika Anda ingin tetap berkarya sebagai seorang karyawan, tidak ada yang salah dengan hal itu. Apa yang salah, adalah jika Anda tidak berpikir apapun tentang kemajuan karier Anda, dan bagaimana Anda setelah karier mentok atau sampai di puncak. Anda, tetap saja harus punya cita-cita sukses berikutnya.
Maka, mulailah mengenakan kerangka berpikir sukses.
Jika Anda karyawan, dan sangat ingin menjadi anggota direksi, sebutlah diri Anda, mulai sekarang, sebagai "calon direktur".
Jika Anda saat ini karyawan, dan sangat ingin menjadi pemegang saham, sebutlah diri Anda, mulai sekarang, sebagai "calon komisaris".
Jika sekarang Anda penjual bakso dan bisa jadi hanya memiliki satu gerobak, dan sangat ingin memiliki outlet di berbagai tempat, sebutlah diri Anda, mulai sekarang, sebagai "calon raja bakso".
Simpel saja. Jika anak Anda mengatakan bahwa ia bercita-cita ingin jadi dokter, maka Anda akan sering menyebutnya sebagai "calon dokter". Sekarang, Anda mau sebut apa diri Anda?
"Pernahkah kalian berada pada saat-saat paling menyedihkan dalam hidup kalian? Saat yang dimaksud adalah ketika kita merasa bahwa cobaan hidup yang diberikan Tuhan sudah tak lagi bisa kita hadapi. Di saat itu, yang ada hanyalah rasa putus asa, dan keinginan yang hilang untuk terus berjuang dan mencoba..."
"Umpama diri kita ini sebuah besi pilihan yang hendak ditempa menjadi sebuah pedang dahsyat. Gimana coba? Besi itu pasti bakal ditempa, dipanaskan, dipahat, atau bahkan direndam dalam cairan pemanas atau dibakar dalam kobaran api. Wah, kasihan ya si besi! Kenapa nggak asal dibentuk aja? Yang penting jadi pedang, gitu aja kan? Ternyata semua baru kelihatan ketika pedang itu rampung. Si besi yang udah habis2an dikerjain itu berubah jadi pedang ampuh yang pilih tanding. Nah, coba bandingin sama pedang yang hanya asal buat -- suppose that we use them in one-on-one battle. Kalian semua pasti udah tau hasilnya..."
"Tuhan nggak pernah memberi cobaan yang melebihi batas kemampuan umat-Nya!"
Comment : Semoga dapat kita jadikan inspirasi dalam mengarungi kehidupan ini.
Tulisan ini saya kutip dari milis klub bisnis & manajemen.
No comments:
Post a Comment