Wednesday, August 08, 2007

Attitude : "KECERDASAN SIKAP"

Apakah Anda termasuk eksekutif yang mudah cemas dan berkata :”Saya merasa seperti dikejar target,” ataukah selalu optimis dan berkata :”Saya menyukai tantangan baru.”

Penelitian Salvatore R. Maddi dan Suzanne C. Kobasa : The Hardy Executive : Health Under Stress (Homewood, IL, Dow Jones-Irwin, 1984) menunjukkan bahwa mereka yang mananggapi stress dengan kesabaran, memandang pekerjaan sebagai tantangan yang menyenangkan, memandang perubahan sebagai peluang bertumbuh, mampu menghadapi stress secara lebih baik dan berhasil melewatinya tanpa kesulitan yang berarti.

Seolah merupakan paradoks, sebuah peristiwa (baca : pekerjaan) yang sama, dapat dipersepsikan berbeda tergantung dari cara seseorang men-sikapinya, apakah menggunakan pemahaman yang tepat atau sebaliknya. Demikian pula apakah peristiwa tersebut diinginkan ataupun tidak.

Sebuah peristiwa yang menegangkan apakah berupa target penjualan, deadline projek, pengembangan produk baru dsb. jika disikapi secara tepat dapat dianggap sebagai sebuah tantangan yang mengasyikkan. Apalagi jika peristiwa tersebut diberi muatan emosi menjadi suatu sasaran yang kita inginkan.

Jika stimuli dipersepsikan sebagai sebuah ancaman …. biasanya rasa tegang muncul dalam bentuk rasa cemas, takut, bahkan fobia. Pada situasi seperti ini kadar hormon Kortisol (hormon penyebab stress) dalam darah akan meningkat. Sebaliknya jika stimuli tersebut dipersepsikan sebagai sebuah tantangan maka ketegangan tersebut dirasakan sebagai hal yang menggembirakan dan menyenangkan. Dalam keadaan seperti ini hormon pengendali stress Dehydroepiandrosterone-S (DHEA-S) yang justru meningkat.

Seseorang yang memahami kesuksesan sebagai sebuah proses pembelajaran dan bekerja dengan hati yang gembira, berpotensi tumbuh dan meraih prestasi terbaiknya.

Itu sebabnya “kecerdasan sikap” sebagai sebuah pengetahuan dan keterampilan hidup perlu dikenalkan kepada karyawan sejak dini.

No comments: