Sebelum berkecimpung di bidang “kecerdasan sikap” atau “kecerdasan emosional” yang sekarang, saya berprofesi sebagai konsultan ISO 9000 diperusahaan yang sama.
Satu fenomena menarik yang sering saya temukan diberbagai perusahaan yang saya bimbing (barangkali fenomena ini pulalah yang menyebabkan saya sekarang beralih profesi menggeluti bidang kecerdasan sikap / kecerdasan emosi) adalah walaupun perusahaan sudah memiliki Visi dan Misi yang luar biasa bagus namun sering hanya “habis” sebagai penghias dinding disetiap ruang perusahaan saja.
Demikian halnya dengan Manual Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi Kerja ataupun Dokumen Pendukung lainnya hanya menjadi dokumen “pasif” yang sekedar memenuhi persyaratan sertifikasi, bahkan terkadang menjadi tambahan beban administratif belaka.
Seolah perusahaan tidak memiliki “ruh” ataupun kehilangan semangat “bertumbuh” sama sekali, padahal sebagai sebuah tools, ISO 9000 merupakan sebuah sistem yang sangat bagus dan dinamis.
Usut punya usut ternyata ada beberapa pertanyaan “mendasar” yang harus dijawab perusahaan sebelum dan sesudah menerapkan ISO 9000, yaitu :
- Apakah Visi dan Misi perusahaan sejalan dengan Visi Misi pribadi karyawan ybs. ?
- Apakah sasaran mutu fungsi memang benar benar diinginkan oleh masing masing fungsi ?
- Apakah prosedur sudah dipandang sebagai “cara” yang akan memudahkan dan “melindungi” pekerjaan karyawan ?
- Apakah karyawan sudah melihat bahwa “kompetensi” merupakan kebutuhan pribadi ybs. ?
- Apakah setiap “ketidak sesuaian” yang ditemukan sudah difahami sebagai sebuah sarana “bertumbuh” (atau malah difahami sebaliknya sebagai sebuah aib) ?
- Apakah karyawan sudah memahami bahwa mereka merupakan “sel” penting dari sebuah fungsi ?
- Apakah karyawan sudah menyadari bahwa sebagai sebuah fungsi dari sebuah sistem, mereka harus saling bekerja sama ?
Dan banyak pertanyaan lain yang berhubungan dengan “kecerdasan sikap” ataupun “kecerdasan emosional” yang harus dijawab oleh karyawan sebelum dan sesudah menjalankan ISO 9000.
Ditulis oleh :Isywara Mahendratto
No comments:
Post a Comment