Untuk membangun motivasi, sebenarnya selalu dikatakan ada dua alternatif: motivasi jalur eksternal maupun internal. Untuk kasus Anda, motivasi eksternal bisa didapat dengan banyak cara. Misalnya, bicara dengan orang yang dengan motivasi tinggi menggeluti bidang Anda. Bisa jadi itu rekan, kenalan ataupun bos Anda (namun soal bicara dengan bos, hati-hatilah, jangan sampai muncul persepsi negatif tentang motivasi Anda).
Tanyakan apa yang membuat mereka tertarik dan berminat dengan bidang mereka. Terkadang, melalui 'kacamata' orang lain kita bisa mendapat inspirasi atas perspektif baru yang selama ini kita 'buta'.
Saya punya pengalaman ketika ditugasi mengurusi ISO di perusahaan pertama saya bekerja. Saya sebel. Tetapi, setelah bicara lama dengan mereka yang menggeluti ISO, ternyata bisa beri pandangan baru soal makna kualitas kerja di balik ISO. Dan ternyata menarik.
Nah, hal sama juga bisa Anda lakukan. Secara eksternal, Anda pun bisa pula bicara dengan konselor, minta nasihat. Mengikuti seminar dan workshop motivasi pun bisa menjadi sumber motivasi eksternal. Demikian pula membaca artikel maupun buku motivasi.
Ada beberapa trainer maupun penulis dunia yang buku-bukunya sangat inspiratif seperti Anthony Robbins, Brian Tracy, Zig Ziglar, Stephen Covey, Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Napoleon Hill, Dale Carnegie, juga ada Dave Pelzer yang inspiratif dengan kisah personalnya.
Saya sendiri sangat merekomendasi buku motivasi karya penulis Orison Swett Marden (penulis motivasi klasik yang sangat dikagumi Bung Karno). Sayangnya, bukunya tidak banyak diterbitkan di negeri kita.
Tetapi, rekan Winarno, motivasi eksternal kadang bisa bertahan hanya sebentar, kurang lebih 3-4 bulan. Karena itu, motivasi eksternal haruslah diinternalisasi. Di sinilah tugas Anda mulai memaknai sendiri dan menggali dari dalam lewat perenungan dan memberikan self talk positif kepada diri Anda mengenai apapun keputusan Anda.
Redefinisi kembali tujuan Anda. Apa yang sebenarnya Anda inginkan dan bagaimana pekerjaan sekarang sebenarnya punya makna mencapai tujuan itu. Tanyakan pula apakah sesuatu dari pekerjaan saat ini yang membuat Anda merasa berharga, bermakna?
Lihat diri Anda di cermin dan lakukan self talk positif kepada diri Anda menyangkut diri dan pekerjaan saat ini, juga dan langkah antisipasi Anda ke depan. Pikirkan pula kalau Anda tidak melakukan apapun, apakah konsekuensinya? Tetapi, tetap pula realistis. Kalau memang dalam beberapa tahun ke depan, pekerjaan ini sama sekali ini tidak mendorong Anda lebih maju, mungkin Anda perlu pikirkan alternatif bidang atau tempat lain.
Tetapi, seperti yang Anda katakan, Anda harus mendobrak 'keenganan' melakukan sesuatu dengan mulai bertindak. Akhir kata, jangan membiarkan diri kita hidup tanpa motivasi untuk waktu lama. Sebab saat Anda tersadar, mungkin biaya yang harus Anda tanggung sudah terlalu mahal. Bangun, dan lakukan sesuatu!
Ada satu rumusan sederhana yang saya simpulkan mengenai motivasi adalah: 1. M e (diri kita sendiri) 2. O bservation (observasi diri atas SWOT) 3. T hank GOD 4. I nspiration 5. V ission Mission and Goal 6. A ct Now 7. T rust your self 8. I will persist 9. N o way back Saya sangat setuju dengan pendapat Bung Martin bahwa motivasi eksternal bersifat hanya sementara, dan motivasi internal jauh lebih kuat. Apa yang menyebabkan hal itu? Saya teringat dengan proses pertumbuhan pohon buah kurma (pbk). Bibit kurma itu ditanam di pasir dengan ditindih sebuah batu besar. Selama masa pertumbuhan, kurma itu hanya bisa bertumbuh ke bawah, terus menguatkan akar dan terus bertumbuh ke dalam untuk mecari sumber air. Setelah pbk itu menemukan sumber air, pbk mulai pertumbuhan ke atas. Pada saat itulah batu yang menindih bibit kurma itu bisa disingkirkan dan pbk terus bertumbuh ke atas dan semakin kuat. Apa yang terjadi bila tidak ada batu yang menindih bibit kurma itu? Bibit itu akan tumbuh akar untuk sementara waktu sampai menemukan air untuk keperluan tumbuh bibit (bukan sumber air) dan akan tumbuh ke atas lebih cepat. Apa yang membedakan keduanya? Bibit yang ditanam dengan ditindih batu itu lebih kuat bertahan terhadap musim panas (akar telah mencapai sumber air), pbk itu menjadi lebih kuat terhadap terpaan angin karena akar telah tertanam dalam sedangkan bibit kurma yang satunya mengalami hal yang sebaliknya. Hal ini dapat menjadi perbandingan antara motivasi eksternal dan internal. Motivasilah diri Anda sendiri dengan cara MOTIVATION. LIhatlah diri Anda sendiri (Me), kenali diri Anda lebih dalam (Observe Strength Weakness Opportunity and Treat), bersyukurlah kepada Tuhan atas keberadaan Anda (Thank GOD), cari tokoh idola atau sesuatu yang memberikan Anda inspirasi (Inspiration), Buat (VMG) Visi Misi dan Tujuan Hidup yang jelas, terencana dengan baik, tercatat dan punya batas waktu/ target pencapaian (Vission Mission Goal), mulai motivasi diri Anda sekarang (Act now), percaya pada diri Anda bahwa Anda mencapai Visi Misi dan Tujuan Hidup Anda, terus berjuang tanpa menyerah sebelum tercapai VMG, karena ada harga yang terlalu mahal jika setiap waktu Anda selalu berpaling ke belakang dan membenahi kembali langkah hidup Anda (No Way Back). Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment