Thursday, January 04, 2007

Ilmu : Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) - Seri 3

Visualisasi "6 Jenis Hantu" Overall Equipment Effectiveness— OEE Seri 3Oleh: Vincent Gaspersz

Si A menyatakan dapat melihat hantu, namun si B tidak melihat, makaanya ada dua kemungkinan, pertama, si A memang memiliki "kelebihan"seperti tim pemburu hantu di televis atau si B menganggap si A telah"irasional alias tidak beres". Apabila kita tidak mampu memvisualisasikan "hantu-hantu (enam jenishantu)" penyebab OEE yang rendah itu agar dapat dilihat oleh semuaorang dalam pabrik itu, maka berbagai konflik saling-menyalahkan akanselalu terjadi. Hal ini karena masing-masing pihak atau departemen dalam industri itu TIDAK MERASA BERTANGGUNG JAWAB untuk MeningkatkanNilai OEE, melalui mengusir "enam jenis hantu" itu!

Bagian purchasingakan merasa bahwa tanggung jawabnya hanya sebatas memesan material dari supplier agar tiba di gudang tepat waktu, masalah QUALITY LOSS adalah tanggung jawab bagian produksi atau Quality Assurance,sedangkan masalah DOWN TIME LOSS adalah tanggung jawab bagianMaintenance, sedangkan SPEED LOSS bukan tanggung jawab siapa-siapa!Salah satu cara untuk memvisualisasikan "hantu-hantu" penyebab OEE yang rendah adalah melalui menetapkan ukuran-ukuran kunci dalam MasterImprovement Story perusahaan.

Jika kita sedang menerapkan TPM, makaukuran kinerja kunci adalah OEE yang harus diperinci sedemikian rupa agar mampu memvisualisasikan "enam jenis hantu" ke visual board (papan yang dapat dilihat semua orang), dan kemudian mengaitkan secaralangsung nilai OEE itu dengan reward and recognition program dariperusahaan! Ukuran kunci OEE beserta "hantu-hantu (Down Time, Speed and QualityLosses)" yang harus dihilangkan itu ditampilkan dalam "TPM MasterPlan" melalui membuat TPM Manual yang mencakup:
(1) 5S/6SImplementation Manual,
(2) Jishu-Hozen (Autonomous Maintenance)Implementation Manual,
(3) Kobetsu Kaizen Implementation Manual,
(4)Planned Maintenance (PM) Implementation Manual,
(5) QualityMaintenance (QM) Implementation Manual, dan
(6) Office TPMImplementaton Manual.

Implementasi Manual TPM ini merupakan refleksi dari kita membangun"gedung" TPM melalui delapan pillars yang kokoh seperti telah dibahasdalam artikel tentang TPM.Implementasi dari semua TPM manuals itu berada di bawah tanggung jawablangsung Plant/Factory Manager atau Vice President ofManufacturing/ Operations (pimpinan tertinggi di pabrik) melalui kantorTPM (semacam secretariat TPM).

Office TPM ini akan memproses masalah-masalah yang berkaitan dengan:*) Kerugian yang terjadi dalam proses produksi*) Kerugian yang berkaitan dengan procurement, accounts,sales/marketing, yang mengakibatkan penimbunan atau penambahaninventories*) Masalah-masalah komunikasi*) OEE (Availability, Performance, Quality)*) Non-value added waste*) Dan lain-lain Bagaimana memvisualisasikan "hantu-hantu" di atas ke dalam bahasa uangagar dapat meningkatkan OEE sehingga memungkinkan untuk dikaitkansecara langsung dengan reward and recognition program, tentu sajamembutuhkan Lean Accounting program yang menjadi tanggung jawab bagianAccounting & Finance dari perusahaan.

Pada akhirnya apabila kita bermaksud membangun TPM kelas dunia, maka12 langkah yang dikemukakan oleh JIPM (Japan Institute of PlantMaintenance) dapat diikuti sehingga memberikan kesempatan kepadaperusahaan untuk memperoleh JIPM TPM Award!

No comments: