Tuesday, June 27, 2006

Brilian naik kelas 2 SD


Handphone saya berbunyi pas jam 11.00 , aku dengar suara anakku yang pertama- Brilian Putra Amiruddin - yang memberitahukan bahwa dia naik kelas 2 SD. Selamat !!!

Semoga tambah mengerti akan tanggungjawab akan perlunya belajar dan bersekolah, juga bermain dan sosialisasi dengan teman-teman.

Keterangan gb : Brilian sedang berlari saat pulang belajar mengaji di Masjid Baitul Muttaqin Sidomulyo.

Tuesday, June 20, 2006

Adab Menyambut Kelahiran Bayi


Pembahasan tentang penyambutan bayi yang baru lahir, dengan referensi Kitab "Tuhfatul Habib Ala Syarhil Khatib" dan "Mughnil Muhtaj ila ma'rifati alfadhil Minhaj" pada sub bab Aqiqah. Bagi yang ingin membaca source textnya langsung silahkan klik di sini [1] dan [2]:
Bagi bayi yang baru dilahirkan, Sunnah untuk- Diadzani di telinga kanan.- Di-iqomat-i di telinga kiri.Efeknya apa? Menurut hadits tersebut, ada jin tertentu yang bernama Ummu Shibyan (US), dia suka mengikuti kelahiran bayi. Nah adzan tadi berguna agar gangguan US tadi tidak menimbulkan efek apapun. Selain itu, agar kalimah2 tauhid menjadi ilmu pertama yang didengar oleh bayi. Memang adzan memiliki keistimewaan tersendiri, yakni bila dibacakan, akan membuat setan lari. Jadi adzan dan iqomat ini disamping memang rekomendasi (sunnah), namun juga dhahir dan batinnya sendiri bermanfaat.Kemudian sunnah juga:- Dibacakan Ayat kursi (QS. AlBaqarah 255)- Dibacakan Ayat Inna Rabbakumullah (QS. Al-A'raf 54)
Dibacakan QS Al-Ikhlas (Qulhuwallahu ahad, dst) di telinga kanan [Lihat 14].- Dibacakan Muawwidzatain (dua audzu), yakni Q.S. Al-Falaq dan An-Nas- Dibacakan Doa: a-ilaaha-illalla-hul adhimul halim. La-ilaaha-illalla-hu rabbul arsyil adhim. La-ilaaha-illalla-hu rabbus samawati warabbul ardli warabul arsyil karim.
- Dilanjutkan doa Nabi Yunus (QS. Al-Anbiya' 87)Fanada fidh dululmati alla ilaaha illa Anta, subhaanaka inni kuntu minadh dhalimin.- Juga Dibacakan Inna Anzalnahu (QS Al-Qadr 1..5)Dalam kitab Al-Bajuri (Hasyiah Fathul Qorib), Insya Allah telah disebutkan sbb: Dengan dibacakan QS. Al-Qadr ini, bayi tadi Insya Allah tak akan berzina seumur hidupnya.Rekomendasi bacaan2 di atas bukanlah wajib. Tidak dibaca sama sekali juga tidak berdosa. Hanya saja sayang beribu sayang, sebab kesempatan untuk membacakan itu (konteks disunnahkannya) hanyalah sekali seumur hidup, yakni saat dilahirkannya si bayi. Dan seandainya bayi tersebut mengerti keengganan orang tuanya (padahal sudah tau), bisa dibayangkan betapa menyesalnya dia.Ada juga tips dari orang tuanya Sayyidah Maryam yg berdoa saat kelahiran beliau (Q.S. Ali-Imran 36), yakni "Ya Allah saya mohon perlindunganMu untuk anak ini (Maryam) dan keturunannya (Nabi Isa AS), dari syaithanir rajim" yakni ayat "Inni Uidzuha bika wa dzurriyyataha minasy sayithanirrajiim" [13] (HR Imam Bukhari).Demikian diriwayatkan oleh Shahabat Abu Hurairah RA yang kemudian merekomendasikannya "iqrauu in syi'tum", "Nah kalau kalian pingin, yah bacalah ayat itu".Tentu saja, siapa yang tidak pingin, kalau anaknya dilindungi Tuhan dari setan.Dikisahkan di tafsirnya, bahwa Allah SWT telah berkenan menjaga S. Maryam dan N. Isa dari sentuhan setan saat beliau lahir, berkah didoai dengan doa tersebut [3].Tips yang lain adalah:- Memberikan harum-haruman (za'faron, parfum bayi, dll) di atas kepalanya.- Beraqiqah (memotong kambing) pada hari ke-7 (misal lahir Senin, hari ke-7 adalah Ahad) [5]. Daging disedekahkan dalam keadaan matang dan sebagiannya boleh dimakan sendiri. Diusahakan agar tulang belulang kambing tidak sampai pecah, sehingga pemotongan diusakan agar tepat di persendiannya. Hal ini dengan harapan agar kondisi fisik si bayi nantinya kuat. Bumbu masakannya lebih dimaniskan, dengan harapan akhlaknya nantipun juga manis, disamping memang kesukaan Rasulullah adalah masakan manis dan madu [7].- Urutannya adalah aqiqah, kemudian cukur rambut, dan dinamai [6]. Boleh saja dinamai pada hari pertama, bila tidak berniat aqiqah [8].- Saat itulah nama diberikan, dan diusahakan sebagus mungkin. Rasulullah SAW bersabda, "nanti pada saat qiamat, kalian akan dipanggil sesuai nama kalian dan bapak kalian, karena itu baguskanlah namamu" [9].- Pencukuran rambut dilakukan setelah pemotongan kambing, sebagaimana pada haji, tahallul dilakukan setelah qurban [10]. Rambut tadi dikumpulkan, ditimbang, dan beratnya dikonversikan ke emas atau perak [11]. Rasulullah SAW memerintahkan Sayyidah Fathimah untuk menimbang rambut Sayyidina Husein dan bershadaqah emas seberat rambut itu dan memberikan hadiah khusus (paha/kaki kambing) ke bidan yang menolong kelahirannya [12].- Tahnik. Para shahabat punya kebiasaan, bila bayinya telah lahir, mereka langsung membawanya ke hadapan Rasulullah SAW. Selanjutnya beliau menyuruh untuk mengambil kurma, kemudian mengunyahnya, hingga halus, lalu mengambilnya sedikit (dari dalam mulut beliau), dan menyuapkannya ke mulut bayi, dengan cara menyentuhkannya di langit-langit mulut bayi yang akan "otomatis" menghisapnya. Di sini akan masuk 2 hal, yakni glukosa (karbohidrat) untuk kekuatan fisik dan ludah Rasulullah SAW yang membawa berkah. Sunnah ini dilanjutkan oleh ummat Islam, dengan mentahnikkan bayinya kepada para ulama, dengan sabda Nabi "Al-Ulamau waratsatul Ambiya'", ulama itu pewaris para Nabi. Bila tak ditemui ulama (kaum shalihin) laki2, maka perempuanpun tidak ada masalah [15].- Ucapan Selamat [16]. Kita berikan ucapan selamat untuk keluarga yang baru melahirkan ini, ucapan standarnya :Barakallahu laka fil mauhubi laka wasyakartal wahiba wabalagha asyaddahu waruziqat birrahu[16a].Mudah2an Allah melimpahkan berkah, dan Anda makin mensyukuri Dzat Pemberinya. Semoga si anak ini mencapai kedewasaannya dan dikaruniai kebaikan.Dan yang diberi ucapan selamat, menjawabnya, jawaban standardnya adalah : Barakallahu laka wabaraka alaika "atau" ajzalallahu tsawabaka [16b].Semoga kalian juga diberkahi Allah. atau Semoga Allah memberimu balasan pahala yang besar.Mudah2an uraian ini bermanfaat. ( dari pesantren virtual )

Monday, June 19, 2006

Mengapa "VANADIA" ????



Vanadia dari unsur kimia "V" - Vanadium termasuk golongan unsur utama ( logam mulia) tinggal merubah "dium" menjadi "dia" maka jadilah Vanadia.

Vanadium is a chemical element in the periodic table that has the symbol V and atomic number 23. A rare, soft and ductile element, vanadium is found combined in certain minerals and is used mainly to produce certain alloys. It is one of the 26 elements commonly found in living things.


semoga 'vanadia' jadi anak yang mulia dan sholehah sesuai dg sifat Vanadium yg mampu bersinergi dg byk unsur lain (good cooperation) utk jadi senyawa/logam yg lebih baik lagi dan byk berguna bg kehidupan di dunia dan akherat. ( Amiennnnnnnnnnnnnnn....)

Berlindung dari sifat KIKIR.....( renungan )


Diceritakan: Pada suatu hari, datanglah seorang pengemis ke rumah seorang yang terkenal pelit. Iapun berdiri di muka pintu, menunggu penghuninya ke luar dari rumahnya yang mewah.
“ Ada perlu apa.” tanya si kikir.
“Kami minta bantuan, barangkali ada roti atau nasi.”
“Tidak punya apa-apa.”
“Terserah, makanan apa saja yang ada, saya mau,” rengek pengemis.
“Tidak ada, “ kata si kikir.
“Jika tidak ada, saya minta air minum saja,”
“Air juga tidak punya.” tegas si kikir.
“Mendengar jawaban itu si pengemis setengah jengkel sambil berkata,” Apa perlunya bapak tinggal di rumah sebagus ini? Lebih baik ikut saya saja.”
“Ikut ke mana?” tanya si kikir.
“Tentu saja ikut mengemis, toh bapak sudah tidak punya apa-apa, bahkan air saja tidak punya.”
Banyak hikmah yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari kisah ini. Ternyata banyak sekali orang yang kelihatannya kaya, memiliki harta banyak, akan tetapi sesungguhnya dia miskin lagi papa.
Ternyata benar, bahwa yang disebut orang kaya itu bukanlah mereka yang memiliki harta melimpah, melainkan mereka yang kaya hatinya. Orang yang kaya hatinya akan membuatnya lebih berbahagia. Rasulullah saw pernah bersabda,” Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa.” (HR.Abu Ya'la).
Apa bedanya orang yang tidak punya harta dengan mereka yang selalu menahan hartanya? Pada hakekatnya sama saja. Yang pertama tidak bisa belanja karena memang tidak ada, yang kedua tidak bisa belanja karena enggan atau malah takut menggunakannya. Kedua-duanya jadi sama-sama miskinnya.
Lalu apa sebenarnya yang menjadi milik kita? Rumah tinggal yang kita tempati, mobil mewah yang kita cintai, harta simpanan yang melimpah, tabungan segunung, atau kebun dan sawah yang menghampar luas hingga tak tampak ujungnya?
Ternyata bukan. Harta kekayaan yang sering kita sebut-sebut sebagai milik kita itu ternyata bisa sewaktu-waktu sirna, sebelum sempat kita nikmati. Rumah mewah bisa saja terbakar, mobil mulus bisa saja menemui kecelakaan, tanah-tanah itu bisa longsor atau lebih mungkin lagi justru kita yang duluan mati meninggalkan semua harta kekayaan tadi.
Jadi, apa yang sebenarnya milik kita? Rasulullah saw bersabda,” Anak Adam berkata' hartaku...hartaku..' Adakah hartamu wahai anak Adam kecuali yang telah kamu belanjakan untuk makan lalu menjadi tahi atau kemu belikan sandang lalu kumal, atau yang kamu sedekahkan lalu kamu tinggalkan.” (HR.Muslim).
Hadits ini perlu mendapat perhatian serius untuk menjadikan bahan perenungan, sebab tidak sedikit di antara kita yang salah dalam memandang harta kekayaan. Ada yang berusaha siang malam tanpa lelah mengumpulkan harta, karena mengira bahwa harta itu adalah hak miliknya. Ada yang sibuk menimbun dan menghitung-hitungnya, karena mengira bahwa harta itulah yang bakal mengekalkannya. Kepada mereka Allah mengingatkan.
“ Kecelakananlah bagi pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah.” (QS Al-Humazah:1-4)
Tidak dapat dibantah bahwa harta menempati posisi penting dalam kehidupan ini. Kemiskinan adalah kehinaan bila kemudian selanjutnya menjadikannya sebagai seorang peminta-minta dan hidup penuh ketergantungan kepada orang lain. Karenanya bekerja keras untuk mencari nafkah adalah kewajiban yang tidak boleh tidak, apapun alasannya.
Apalagi ukuran zaman sekarang , di mana kedudukan ekonomi sangat berpengaruh sekali. Menegakkan urusan dunia dan urusan agama tidak hanya semata mengandalkan kejujuran dan keikhlasan, tapi juga harta benda. Di zaman sekarang ini telah berlaku prediksi Nabi. ”Pada akhir zaman kelak manusia harus menyediakan harta untuk menegakkan dunia dan urusan agamanya.” (HR.Thabrani).
Meskipun demikian jangan sampai ada anggapan bahwa harta adalah segala-galanya. Segala urusan bisa beres hanya dengan uang. Sampai-sampai cinta dan kesetiaan bisa dibeli dengan uang. Akhirnya semua orang berebut mendapatkan uang tanpa memparhatikan ketentuan Tuhan.
Pemandangan ini telah terjadi di zaman ini. Orang-orang telah mengumpulkan harta tanpa peduli lagi halal dan haramnya.Yang sudah didapatkan, dikumpulkan dan ditimbunnya tanpa peduli terhadap nasib orang lain.
Orang orang seperti ini sebenarnya bukan menguasai harta, tapi sebaliknya mereka telah dikuasai oleh harta. Mereka bukanlah majikan harta, tetapi justru budak dan pesuruhnya.
Seharusnya dengan hartanya orang bisa berlapang dada, bermurah hati, dan suka memberi. Akan tetapi sifat kikir dan tamak telah menghalanginya. Ia terlalu mencintai hartanya sehingga tak mau berkurang sedikitpun juga. Malah jika bisa setiap hari bertambah timbunan hartanya. Dalam kasus orang kikir, memberi, termasuk untuk keperluan sendiri berarti mengurangi. Sedangkan pengurangan harta milinya adalah sesuatu yang sangat dibenci dan ditakuti.
Dipandang dari sudut ilmu sosial, berbagai tindak kriminal yang kemudian menjelma menjadi kesadisan lebih banyak berawal dari kebakhilan si kaya. Itulah sebabnya Rasulullah saw berpesan.” Jauhilah sifat kikir, karena sesunggunya kekiriran itu telah membinasakan generasi sebelum kamu, sehingga mereka gemar mengalirkan darah di antara sesama mereka, dan menghalalkan segala yang diharamkan atas mereka.” (HR.Muslim).
Karenanya kekikiran tidak membawa kebahagiaan sedikitpun juga, malah sebaliknya bisa mendatangkan malapetaka. Semasa masih di dunia orang-orang bakhil akan dijauhi manusia, bahkan dimusuhi. Tidak sedikit mendapat gangguan, baik berupa pencurian, perampokkan, bahkan tak jarang disertai kekerasan, bisa sampai pada pembunuhan.
Mungkin juga orang lain tidak mengganggu, tapi saking cintanya terhadap harta, ia lalu merasa was-was akan hartanya. Semua orang dicurigai. Orang mau silaturrahmi disangkanya mau merampas. Orang menyapa disangkanya ada maunya. Orang datang kerumahnya disangka minta sumbangan. Itulah yang membuatnya membikin tinggi-tinggi pagar rumahnya yang juga selalu terkunci rapat. Akhirnya ia benar-benar jauh dari sesamanya.
Hidup semacam ini sungguh sangat tersiksa, walaupun harta melimpah ruah. Kesibukan utamanya ialah menghitung harta, menyimpan, mengamankan dan mengawasinya. Hatinya tidak bisa tenang, karena berbagai kecurigaan dan ketakutan. Bahkan boleh jadi orang yang seperti ini sudah ketakutan terhadap bayangannya sendiri.
Apalagi jika harta yang ia kumpulkan itu berasal dari barang atau diperoleh dengan cara-cara yang tidak halal, maka bayangan ketakutan itu semakin mengerikan. Orang seperti ini biasanya terkena gangguan kejiwaan. Gejalanya mudah dilihat, yaitu sulit tidur.
Orang yang kikir itu, kata Rasulullah, jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.
Jika semasa hidup didunia orang yang kikir itu tidak merasa kan ketenangan dan kebahagiaan yang sempurna, maka di akhirat mereka sudah ditunggu oleh neraka. Harta yang berhasil mereka timbun semasa hidupnya akan dikalungkan di lehernya, kemudian dibakar dengan api neraka.
Allah swt berfirman,” Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak tapi tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka ( bahwa mereka akan mendapatkan) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas, perak itu dalam neraka jahannam. Lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka,' Inilah harta benda yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibar dari) apa yang kamu simpan itu.” ( QS.At-Taubah:34-35).
Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,” Celakalah bagi orang-orang kaya pada hari kiamat, akibat dari pengaduan orang-orang miskin kepada Allah. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, mereka telah menganiaya kami, mereka merampas hak kami yang Engkau titipkan kepada mereka. Allah berfirman: Demi kehormatan-Ku dan keagungan-Ku, Aku pasti menjauhi mereka dan mendekati kamu sekalian. Kemudian Rasulullah membacakan ayat 19 surat Adz-Dzaariyaat,” Dan pada harta-harte mereka ada hak orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak mendapatkan kebahagian.”
Sudah sangat sewajarnya dibulan Ramadhan yang mulia ini kita lakukan muhasabah, sudah benarkah cara kita memperoleh harta benda, dan benar pulakah cara kita menyalurkannya? Sudahkah hak-hak saudara kita para fakir dan miskin dipenuhi?
Semoga Allah swt menjaga kita dari bahaya harta benda dan dijauhkan dari sifat kikir. Amin.

Welcome "Vanadia Putri Amiruddin" (2)











Vanadia sedang Tidur....jangan diganggu...

Vanadia sedang mandi...

Welcome " Vanadia Putri Amiruddin"



Saturday, June 17, 2006

Alhamdulillah for my 2nd Baby

Alhamdulillah,
Hanya ucapan syukur yang pantas aku panjatkan ke hadliratNya, tatkala terdengar suara tangisan pertama dari kelahiran anakku yang ke-2. Hari Rabu Pahing 14 Juni 2006 jam 14.55, keluargaku bertambah anggota baru.
Setelah diputuskan oleh dokter ahli kandungan bahwa istriku harus operasi caesar lagi, maka kami sekeluarga senantiasa berdoa disetiap kesempatan. Pagi jam 08.00 kami berangkat ke RSAB muslimat Jombang, karena jadwal operasi caesarnya sekitar jam 11.00. Istriku, Tri Wulandari sudah mulai puasa sejak jam 05.00 pagi. Tetapi karena dokternya sibuk, sehingga mundur menjadi jam 14.30 dokternya baru muncul, segera persiapan operasi caesar di gelar, dan tepat jam 14.55 lahirlah anak kami yang ke-2. Alhamdulillah .... cantik, imut dengan berat badan 2.8 kg - dengan senanga aku kumandangkan suara adzan di telinga kanannya dan iqomat ditelinga kirinya. Setelah itu muncullah istriku, kuusap keningnya diapun tersenyum.