Monday, May 28, 2007

KEPEMIMPINAN

Patricia Patton, seorang konsultan profesional pernah mengatakan :"It took a heart, soul and brains to lead a people ........" artinya seorang pemimpin haruslah memiliki kecerdasan intelektual dan emosional.

Daniel Goleman membagi tipe tipe kepemimpinan menjadi 6 tipe kepemimpinan yaitu :

1. Visionary, kepemimpinan yang memiliki Visi sehingga mampu membawa staf ketujuan bersama

2. Coaching, kepemimpinan yang memberikan kesempatan pengasuhan ataupun pembelajaran

3. Affiliate, kepemimpinan yang mengedepankan keharmonisan ataupun kerja sama antar fungsi

4. Democratic, kepemimpinan yang menghargai pendapat ataupun sudut pandang orang lain, sekalipun berbeda

5. Pacesetting, kepemimpinan yang mampu memberikan model pencapaian sehingga lebih membumi

6. Commanding, kepemimpinan yang dapat bersikap tegas serta berani mengambil resiko, jika diperlukan

Dalam penerapannya ....kepemimpinan yang baik justru tidak dihasilkan oleh satu macam tipe kepemimpinan tertentu melainkan oleh kemampuan untuk tau "kapan" menggunakan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.

Semakin terbiasa seorang mengambil posisi play maker, semakin matang gaya kepemimpinannya. Dulu kepemimpinan seseorang terbentuk secara pasif dan alamiah melalui proses panjang. Kepemimpinan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi pribadi, pola interaksi serta kepribadian ybs., itu sebabnya kepemimpinan tidak dapat diukur secara kuantitatif.

Wednesday, May 16, 2007

Corporate Culture

Budaya Perusahaan adalah kualitas sistem sebuah perusahaan (Isywara Mahendratto).

Budaya perusahaan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi kepemimpinan, pola interaksi antar fungsi (sistem) di perusahaan serta kecerdasan sikap karyawannya.

Menurut pendapat saya pribadi budaya tidak dapat di ukur secara kuantitatif karena merupakan spirit dari sebuah sistem.

Kejelasan visi dan misi kepemimpinan akan sangat menentukan ke arah mana perusahaan akan dibawa. Demikian pula kepiawaian kepemimpinan dalam menghargai keunikan masing masing fungsi sekaligus mengharmonisasikannya dalam sebuah orkestra pertumbuhan.

Pola interaksi antar fungsi (sistem) akan menentukan apakah sistem mengikuti siklus tumbuh atau sebaliknya menjadi uzur. Model sistem yang paling mudah difahami adalah model sistem S.E.R.V.O dimana setiap fungsi memiliki sikap pengayom sekaligus pengendali fungsi lainnya namun secara bersamaan diasuh dan dikontrol oleh fungsi lainnya.

Standarisasi sistem manajemen ISO 9000 hanya mengatur tentang "apa" saja yang harus dipenuhi perusahaan sebagai sebuah sistem, itupun melalui pendekatan proses serta peningkatan mutu yang terus menerus. Tetapi seberapa cepat perusahaan akan tumbuh (atau uzur), tetap ditentukan oleh seberapa jauh visi dan misi perusahaan dihayati oleh seluruh karyawan (internalisasi).

Sedang kecerdasan sikap karyawannya akan menentukan kualitas sikap kerja karyawannya. Kecerdasan sikap tersebut meliputi kompetensi, kreatifitas, team-work, penuh semangat / optimis, perilaku produktif, bermental tumbuh, berkarya dengan hati, beremosi cerdas (EQ), berorientasi pada tujuan, bermotif prestasi, berpikir kualitas, bersikap positif dsb.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar Harvard Business School, yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes Heskett, ternyata terdapat korelasi positif di antara penerapan budaya perusahaan dengan prestasi bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Penguasaan prinsip secara unggul

Prinsip dasar:
Jangan takut pada orang yang mengetahui bermacam macam jurus, tapi takutlah pada orang yang mendalami hanya satu jurus saja.
Prinsip di atas saya temukan pada buku komik tentang kungfu yang berjudul 'Kenji". Prinsip diatas setidaknya mendukung satu bagian dari tulisan saya mengenai hormatilah orang tua sebagai mentor anda.

Prinsip luar biasa ini dikemukakan oleh seorang guru kungfu terkenal di jamannya kepada muridnya yang mengeluh mengenai bagaimana guru itu hanya mengajarkan selama berbulan bulan dasar dasar dari kuda kuda kungfu aliran tersebut. Dia mempertanyakan kapan dia mulai diajar jurus jurus baru.

Gurunya menjelaskan kalau semua jurus jurus yang fancy hanyalah pengembangan dari jurus jurus dasar. dan jurus jurus dasar hanya bisa dilakukan sebagaimana mestinya setelah mempunya kuda kuda yg kuat.

Gurunya menceritakan tentang satu legenda kungfu di china yang mempelajari hanya satu jurus sederhana yang bernama setengah langkah pon tapi mengulang ngulang jurus itu siang dan malam selama bertahun tahun. akhir cerita, sang legenda itu mengalahkan semua lawannya hanya dengan jurus sederhana tersebut yang memang dilatihnya secara extrem.

Beberapa bulan lalu, saya membaca forward-an email tentang kisah guus hidink, seorang pelatih asal belanda yang melatih tim korea selatan sampai akhirnya menjadi tim spektakuler juara ke 4 di piala dunia yang diadakan oleh korea dan jepang. Disebut sebut bahkan pertandingan perebutan juara ke 3 & 4 antara korea selatan dan Turki merupakan pertandingan dengan kualitas final yang sesungguhnya dibanding perebutan juara 1 dan 2. Dalam perjalanannya, tim korea selatan merubuhkan beberapa tim berpeluang juara dunia misalnya italia dll secara sangat spektakuler.

Email forward yang saya baca itu bercerita tentang rahasia yang digunakan Guus hidink dalam melatih tim korea selatang. Selama beberapa bulan, guus hidink hanya melatih fisik dari anak asuhnya secara extrem.

Pada saat anak asuhnya mengeluh kalau mereka sampai saat itu belum juga diajarkan teknik teknik tingkat tinggi yang seharusnya diajarkan oleh guus hidink sebagai pelatih kelas dunia, guus hidink menjelaskan kalau strateginya sangat sederhana, yaitu menciptakan tim korea selatan sebagai tim paling extrem dalam fisik, dan dia menambahkan apabila ketahanan fisik sudah didapatkan dengan selisih yang significant dari tim kelas dunia lainnya, latihan teknik mudah diterapkan. Secara sederhana guus mencoba menerapkan strategi dimana penguasaan satu area secara extrem lebih berguna dibanding penguasaan banyak area tanpa ada yang akhirnya benar benar menonjol.

Akhir cerita kita sama sama tahu kalau Korea selatan menjadi fenomena luarbiasa bagi sepakbola asia.

Hal yang sama juga diterapkan oleh guus hidink kepada tim australia di piala dunia yang lalu. dan seperti kita tahu, australia menjadi salah satu tim paling ditakuti oleh negara lain karena ketahanan fisiknya.

Demikian pula dengan bisnis, kita saat ini dihadapkan pada ribuan prinsip prinsip bisnis yang demikian bervariasi. Seringkali kita jadi bingung sendiri akan banyaknya prinsip yang harus kita kuasai dan dibuat bimbang akan keampuhan satu prinsip atas yang lainnya.

Rekomendasi saya adalah pilih satu prinsip yang sesuai dengan karakter kita maupun organisasi kita dan kuasai satu prinsip tersebut secara extrem compare pesaing pesaing lainnya. Renungkan, latih, uji-kan dan matangkan prinsip tersebut secara terus menerus didalam kondisi kondisi yang berbeda untuk akhirnya kita bisa kuasai secara utuh. Niscaya kita berpeluang besar untuk menang melawan pesaing pesaing kita.

Tuhan memberkati setiap pejuang yang bertekun hingga akhir dalam memenuhi
panggilanNya.


Good inspiration dari milist tetangga...

Wisdom dan Inspirasi

Kesucian, kehebatan dan kedasyatan diperoleh melalui proses pembersihan dan pelepasan diri dari spirit negatif (takhalli), yang kemudian menghiasai diri dengan spirit positif (tahalli) dan mengasahnya sehingga terbukalah tabir kesucian dan kehebatan diri (tajalli). (Terilhami dari mistikus sufi).

Monday, May 07, 2007

Pemimpin yang Visioner

"Be careful how you think; your life is shaped by your thought."(Berhati-hatilah bagaimana Anda berpikir; kehidupan Anda dibentuk
oleh apa yang Anda pikirkan)

Segala sesuatu di dalam hidup seseorang dimulai dari dalam
pikirannya. Apabila Anda melihat suatu bangunan yang megah misalnya
gedung Petronas di Kuala Lumpur yang merupakan gedung tertinggi di
dunia, tidak mungkin gedung yang megah itu jadi begitu saja. Sebelum
gedung tersebut ada, seorang arsitek telah memikirkan dan
membayangkan bentuk dari gedung tersebut. Kemudian setelah gambaran
gedung itu jelas didalam pikiran arsitek kemudian dikerjakan maka
jadilah gedung yang megah sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh
arsiteknya sebelumnya.

Apabila seseorang berfikir dia akan sakit, dan bayangan sakit itu
terus menerus dipikirkan, kemungkinan besar suatu saat dia akan
benar-benar sakit walaupun sebelumnya dia sebenarnya tidak sakit.
Demikian pula jika seseorang berpikir bahwa dia bisa melakukan
sesuatu, akhirnya benar-benar dia bisa lakukan walaupun sebelumnya
kelihatannya tidak mungkin.

Ada seorang penjual mie gerobak di Filipana yang menjual makanannya
di suatu tempat yang kebetulan berhadapan dengan salah satu outlet
restauran siap saji McDonald's. Setiap hari dia mendorong dan
memarkir gerobaknya di depan restauran siap saji tersebut. Dia mulai
membayangkan dalam pikirannya betapa indahnya restauran McDonald's
itu dan bertekat di dalam hatinya bahwa suatu saat dia akan memiliki
restauran yang sama dengan McDonald's.

Beberapa tahun setelah itu, si penjual mie gerobak ini mendirikan
restauran siap saji yang diberi nama Jollybee. Restauran Jollybee
berkembang begitu pesat dan saat ini restauran siap saji Jollybie
merupakan salah satu restauran siap saji termaju di Filipina dan
bahkan lebih besar dan sukses dari restauran McDonald's. Bagi mereka
yang sudah pernah ke Filipina dan melihat restauran Jollybee akan
mengetahui bahwa desainnya meniru McDonald's. Ini sesuai dengan apa
yang dibayangkan dalam pikiran si penjual mie gerobak sebelumnya.
Jika bayangan tentang megahnya restauran McDonald's dan keinginan
untuk memiliki restauran seperti itu tidak ada dalam di pikiran si
penjual mie gerobak, dia tidak akan pernah memiliki restauran
Jollybee yang begitu sukses. Restauran Jollybee tidak saja berada di
Filipina tetapi berada di beberapa negara Asia termasuk pernah
berada di Indonesia.

Visioner

Kita harus berhati-hati dalam memikirkan sesuatu karena apa yang
kita pikirkan akan membentuk hidup kita. Di dalam ilmu manajemen ini
yang dikenal dengan istilah "visi." Seorang pemimpin haruslah
seseorang yang mempunyai visi. Dia haruslah orang yang visioner,
mempunyai impian yang luar biasa tentang organisasi yang dia pimpin,
di mana sebagian orang mungkin menganggap bahwa impian tersebut
tidak mungkin tetapi bagi dia itu adalah sangat nyata dan mungkin.
Semakin jelas dan nyata impian tersebut di dalam pikirannya, akan
semakin mudah dia capai. Mengapa demikian? Karena pimpinan yang
visioner akan bertindak dan bereaksi sesuai dengan visi yang dia
pikirkan dan apakah disadari atau tidak, organisasi yang dia pimpin
akan bergerak ke arah visi tersebut. Selain itu, dia akan menarik
orang-orang yang akan membuat visi-nya menjadi kenyataan. Disadari
atau tidak, orang-orang yang mempunyai visi yang sama dan yang mampu
membuat visi tersebut menjadi kenyataan akan secara otomotis ditarik
kepadanya.

Hal sebaliknya terjadi pada pimpinan yang tidak mempunyai visi yang
jelas atau visi yang biasa-biasa saja. Dia sadar atau tidak sadar
akan dengan sendirinya dikelilingi oleh orang-orang yang tidak jelas
mau kemana atau orang-orang yang biasa-biasa saja. Kalaupun orang-
orang dikelilingnya itu sebenarnya mempunyai potensi yang besar
untuk meraih visi yang luar biasa namun tidak akan mengeluarkan
potensinya karena potensi tersebut tidak dibutuhkan, bahkan yang
terjadi mungkin mereka akan stress.

Perencanaan strategi dimulai dengan menentukan visi organisasi. Dan
visi organisasi banyak ditentukan oleh visi pimpinannya. Suatu
organisasi bisa saja memiliki visi tertulis yang diberikan
pemilik/owner yang sangat indah tetapi kalau itu tidak sesuai dan
bukan merupakan visi yang ada di dalam pikiran pimpinannya, visi
yang indah tersebut tidak akan pernah tercapai. Mengapa? Karena
organisasi tersebut akan bergerak ke apa yang ada dalam pikiran
pimpinannya dan bukan yang lain.

Daya Visioner

Apa yang Anda dapat lakukan untuk melatih daya visioner? Apabila
Anda adalah seorang pimpinan dari suatu organisasi, institusi, atau
perkumpulan; berikut ini saya berikan langkah-langkah yang Anda
dapat lakukan untuk menciptakan visi yang baik.

Duduklah dengan santai di suatu tempat yang menurut Anda sangat
nyaman. Bisa di ruang kerja, atau mungkin di tepi pantai, atau
mungkin di belakang vila yang menghadap pada pemandangan yang indah,
dan mulai memikirkan organisasi seperti apa yang Anda inginkan.
Jangan terburu-buru, harus dengan santai, tetapi jangan sampai
tertidur.
Bayangkan situasi (serinci mungkin) dari organisasi yang Anda
inginkan tersebut.
Tutuplah mata Anda sejenak, dan cobalah tetap berada pada bayangan
atau pikiran tersebut berapa saat. Kemudan bukalah mata Anda dan
coba jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Seperti apa organisasi itu?
Seperti apa rasanya?
Kata apa yang Anda dapat berikan untuk menggambarkannya?
Jika jawaban yang Anda berikan pada pertanyaan terakhir menghasilkan
kata "fantastis..!" atau mungkin kata "luar biasa..!" Berarti visi
Anda sudah benar. Tetapi jika kata yang Anda hasilkan seperti: "Ah..
biasa saja..!" atau mungkin "Wah .. mengerikan..!" Itu berarti visi
yang buruk. Jangan diikuti. Lakukan lagi latihan ini sampai Anda
bisa mendapatkan suatu gambaran yang luar biasa dan menyenangkan.

Ingatlah, hanya organisasi yang memiliki pimpinan yang visioner
(mempunyai gambaran dalam pikiran yang sangat jelas seperti apa
organisasinya kemudian) yang dapat membawa organisasi ke arah yang
lebih baik. Karena apa saja yang terjadi dalam kehidupan Anda
dibentuk oleh apa yang Anda pikirkan.


Oleh: Ronny Kountur
Lembaga Manajemen PPM
e-mail: ron@lppm.ac.id
(Artikel ini pernah dimuat di majalah Eksekutif September 2006)

Persaingan GLOBAL

Oleh : Bramantyo Djohanputro, Ph.D.(*)

Perilaku perusahaan Indonesia sangat berbeda dengan perusahaan asal
Taiwan, Hong Kong maupun Korea Selatan. Sudah bertahun-tahun
perusahaan kita di-ninabobok-kan oleh kenyamanan usaha di pasar
domestik sampai-sampai nyaris melupakan pasar manca negara.
Sebaliknya, perusahaan-perusahaan asal ketiga negara tersebut sudah
lama berorientasi manca negara. Kalaupun ada perkembangan orientasi
luar negeri, yang selama ini bisa dilakukan dengan cukup baik,
sebatas pada kegiatan ekspor. Sedangkan investasi di luar negeri,
pembentukan aliansi strategis di manca negara, apalagi pemberian
wiralaba (franchising) ke luar Indonesia sangat terbatas.

Berlakunya pasar bebas dan AFTA seolah menjadi momok perusahaan
domestik akan beratnya persaingan. Sementara pasar domestik diserbu
berbagai produk dari sesama negara berkembang seperti RRC dan
Taiwan, perusahaan Indonesia belum mampu mencengkeramkan usahanya di
negara lain. Mengapa gerangan?

Ada tiga sudut pandang cara memahami kemampuan perusahaan bersaing
pada pasar global dan memasuki pasar asing. Cara pertama didasarkan
atas teori keunggulan komparatif (comparative advantage). Penganut
teori ini mendasarkan argumennya berdasarkan keunggulan komparatif
suatu negara dan prinsip spesialisasi. Mereka bilang, negara
tertentu memiliki keunggulan untuk memproduksi barang atau jasa
tertentu karena mampu menyediakannya sampai ke tangan konsumen
dengan biaya yang lebih rendah, yang berarti juga dengan harga jual
yang lebih murah.

Kemampuan memproduksi barang dan jasa dengan murah karena adanya
kekayaan (endowment) yang telah tersedia di negara tersebut,
misalnya sumber daya alam, tenaga kerja yang murah, dan sebagainya.
Bisa juga murahnya ongkos produksi disebabkan oleh tersedianya bahan
masukan hasil ciptaan, misalnya teknologi yang maju, akumulasi
modal, kekayaan informasi, dan sebagainya. Kemampuan menggunakan
kekayaan tersebut dengan baik meningkatkan daya saing secara
komparatif dibandingkan negara lain.

Spesialisasi menyebabkan terjadi overproduction untuk barang dan
jasa tertentu dan underproduction untuk barang dan jasa lainnya.
Itulah sebabnya konsep keunggulan komparatif membantu kita memahami
mengapa terjadi transaksi ekspor-impor.

Konsep keunggulan komparatif membantu menerangkan mengapa Indonesia
cenderung mampu berkompetisi untuk produk dan jasa berdasarkan
teknologi rendah dan berdasarkan sumber alam. Misalnya agrobisnis
dan hasil kerajinan. Pada tahun 1977 terdapat penelitian yang
membandingkan keunggulan negara-negara Asean menurut persepsi para
pengusaha. Kesimpulannya, Indonesia memiliki dua keunggulan utama:
murahnya tenaga kerja dan stabilitas ekonomi.

Tetapi tampaknya kedua keunggulan tersebut telah pudar. Ongkos buruh
telah meningkat, yang saat ini untuk UMP kawasan Jabotabek saja di
atas Rp500 ribu. Angka ini relatif masih kecil dibandingkan dengan
upah minimum negara-negara maju, yang mencapai sekitar US$2 per jam.
Tetapi persaingan produk Indonesia tidak dengan produk negara maju
tetapi dengan produk sesama negara berlembang. Kalau dibandingkan
dengan mereka, ada dua kelemahan yang kita hadapi. Secara nominal,
upah tersebut relatif besar. Secara produktivitas, tenaga kerja
Indonesia memiliki tingkat produktivitas yang relatif rendah. Dengan
demikian, biaya per unit barang atau jasa menjadi relatif mahal.

Keunggulan kedua, stabilitas, juga sudah hilang dan belum kembali.
Gejolak nilai tukar dan laju inflasi menunjukkan stabilitas ekonomi
Indonesia terpuruk sejak 1997 sampai 2001. Ada hasil yang cukup
menggembirakan di tahun 2002 yang ditunjukkan dengan menguatnya
Rupiah dan terkendalinya laju inflasi selama setahun. Namun hal
tersebut masih perlu disikapi dengan hati-hati. Menguatnya Rupiah
bisa jadi karena selama masa krisis sampai tahun 2001 penurunan
nilai Rupiah melebihi angka normal (undervalued). Jadi penguatan
tahun 2002 lebih merupakan reaksi balik (reversion).

Karena stabilitas terait dengan tingkat risiko, semakin bergejolak
Indonesia menyebabkan semakin besar tingkat diskonto investasi di
Indonesia. Artinya, aset-aset Indonesia mengalami penurunan nilai
yang semakin besar. Perusahaan dibeli dengan harga murah, barang dan
jasapun ditawar dengan harga rendah.

Dengan demikian kemampuan bersaing berdasarkan konsep keunggulan
komparatif perusahaan-perusahaan Indonesia dapat diperoleh lagi bila
secara nasional kita mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja
dan sekaligus menciptakan stabilitas secara makro. Perusahaan-
perusahaan tentu saja dapat berkontribusi terhadap kedua faktor
tersebut melalui pemilihan strategi usaha yang tepat. Namun peran
penyelenggara negara jauh lebih penting karena produktivitas
nasional dan stabilitas merupakan hasil kebijakan nasional dan
perilaku para penyelenggara negara.

Bila konsep keunggulan komparatif membantu kita mengevaluasi dan
memahami pengembangan usaha ekspor-impor, konsep yang kedua, ketidak
sempurnaan pasar (imperfect market concept) membantu kita memahami
mengapa suatu perusahaan asing ada di negara lain. Konsep
ketidaksepurnaan pasar menyatakan, oleh karena pasar tidak sempurna
maka harga-harga bahan baku dan masukan industri berbeda-beda di
lokasi yang berbeda. Bayangkan pasar yang sempurna. Bahan baku, biji
besi misalnya, memiliki nilai jual yang sama dimanapun juga, baik di
daerah yang terdapat pertambangan biji besi maupun di daerah yang
jauh sekali dari lokasi pertambangan. Harga biji cokelat di Amerika
latin, yang merupakan penghasil uatam di dunia, sama dengan harga
biji coklat di Afrika, Eropa, Asia maupun di kutub utara. Ini
terjadi karena, sekali lagi dalam pasar sempurna, biaya transaksi
nol, pajak sama di mana-mana, biaya transportasi juga nol.

Tetapi kenyataan lain. Ketidaksempurnaan pasar mengatakan, biji besi
akan lebih murah di lokasi pertambangan dibanding harganya di daerah
yang jauh dari daerah pertambangan. Biji cokelat lebih murah di
Amerika latin dibandingkan dengan harganya di Rusia.

Namun Indonesia yang memiliki tambang biji besi belum tentu mampu
mengembangkan industri pengolahan biji besi sampai menjadi barang
jadi yang siap dibeli oleh konsumen akhir. Ini karena ada masukan
produksi yang mahal di Indonesia, karena langka, tetapi relatif
murah dan tersedia di negara lain. Misalnya para ahli dan mesin
pengolahan, yang tersedia di negara-negara maju.

Hal ini mendorong munculnya berbagai bentuk usaha. Misalnya,
kerjasama melalui waralaba (franchising) dan pemberian lisensi.
Pengusaha domestik membeli hak memproduksi dengan menggunakan
teknologi, metoda dan berbagai standar yang ditetapkan oleh
franchisor. Atau pemerintah Indonesia memberikan lisensi kepada
pengusaha asing untuk mendapatkan hak eksklusif mengolah tambang
biji besi di suatu lokasi untuk kurun waktu tertentu dengan
persyaratan yang ditetapkan.

Bentuk usaha lain yang dapat dikembangkan adalah berupa aliansi
strategis. Ini bisa dilakukan bila pengusaha domestik memiliki suatu
keunggulan yang tidak dimiliki oleh pengusaha asing dan, sebaliknya,
pengusaha asing memiliki sesuatu yang tidak dimiliki pengusaha
domestik. Kerjasama seperti ini diharapkan meningkatkan nilai kedua
perusahaan.

Berdasarkan kondisi saat ini, keunggulan perusahaan Indonesia masih
mengandalkan pada endoment berupa kekayaan alam. Oleh karena itu
perusahaan-perusahaan ekstraksi/pertambangan banyak dibanjiri oleh
perusahaan asing. Dalam hal kerjasama (partnership), pengusaha lokal
lebih banyak mengandalkan akses lisensi pengusahaan areal, termasuk
HPH, ke pemerintah.

Dari beberapa kasus yang pernah saya temui, banyak terjadi keluhan
partner domestik karena mereka merasakan ketidakseimbangan pembagian
hasil. Akumulasi tunai yang diterima oleh partner asing lebih besar
dibandingkan dengan akumulasi tunai yang diterima partner domestik.
Sekalipun proporsional dalam pembagian dividen, banyak komponen
penerimaan yang dinikmati asing tetapi tidak oleh partner domestik.
Penerimaan non-dividen tersebut terdiri dari dua kategori,
penerimaan langsung dan penerimaan konsesi. Penerimaan langsung
antara lain mencakup biaya manajemen (management fee) dan lisensi.
Sedangkan penerimaan konsesi berasal dari hak pembelian produk
perusahaan hasil aliansi oleh partner asing dengan harga di bawah
harga pasar dunia. Selisih tersebut menjadi penerimaan parner asing.

Dalam kondisi tidak ada partner domestik yang mumpuni, pengusaha
asing dapat secara langsung mendirikan perusahaan di Indonesia.
Selama tidak ada persyaratan kewajiban harus berpartner dengan
pengusaha lokal, hal tersebut sangat mungkin terjadi.

Konsep ketidaksempurnaan pasar juga sekaligus mampu menjelaskan
mengapa perusahaan Indonesia tidak mampu masuk ke negara asing
melalui pendirian aliansi maupun anak perusahaan. Kelemahan SDM,
teknologi, dan pemasaran menjadi titik utama sulitnya bermitra
dengan mitra asing di negara lain.

Untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pengusaha Indonesia,
diperlukan bukan saja keunggulan dalam hal akses lisensi tetapi juga
dalam bidang lain. Misalnya, kualitas SDM, keunggulan teknologi
tepat guna, dan akses pasar. Lagi-lagi, pencapaian ini bukan saja
pekerjaan pengusaha tetapi diperlukan campur tangan aktif pemerintah
untuk menciptakan kebijakan dan sistem yang kondusif.

Konsep ketiga, yaitu siklus hidup produk, mampu menjelaskan mengapa
suatu perusahaan mampu melakukan ekspor, mendirikan cabang, sampai
mendirikan anak perusahaan di negara lain. Konsep ini sering
diaplikasikan untuk produk-produk teknologi tinggi atau memiliki
tingkat keunikan yang tinggi. Pemasaran suatu produk dimulai dari
pasar domestik. Setelah muncul permintaan dari negara lain tetapi
pada skala yangf relatif kecil, mulailah dengan ekspor. Pada saat
permintaan meningkat, diperlukanlah pengawasan yang lebih baik dan
perwakilan di pasar lokal untuk penyelesaian transaksi dan
administrasi. Berdirilah kantor cabang di pasar lokal. Pada saat
permintaan terus meningkat dan melewati batas minimum (critical
mass) maka diperlukan pendirian anak perusahaan (subsidiary) di
pasar lokal. Pendirian anak perusahaan tersebut bisa melalui
akuisisi perusahaan domestik yang sudah ada, bisa juga dengan cara
pendirian perusahaan dari awal.

Oleh karena konsep siklus hidup produk cocok untuk produk teknologi
tinggi atau yang memiliki tingkat keunikan tinggi, konsep inipun
dapat menjelaskan mengapa sulit mencari perusahaan Indonesia yang
mampu mendirikan anak perusahaan di negara lain. Berdasarkan
analisis di atas, bila kita ingin mengembangkan dan mendorong
perusahaan Indonesia untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, kita
musti melacak keunggulan-keunggulan dengan pendekatan dua konsep,
keunggulan komparatif dan ketidaksempurnaan pasar.

Untuk mencapainya, ada beberapa hal yang perlu dibenahi secara
makro. Pertama, teknologi perlu diperbaharui khususnya dalam rangka
peningkatan produktivitas. Harapannya, biaya produksi turun. Kedua,
SDM musti diperkuat. Tanpa kekuatan ini, sulit untuk meningkatkan
kemampuan berkompetisi dan inovasi sebagai syarat penting dalam
meningkatkan daya tawar dalam membentu aliansi strategis. Ketiga,
stabilitas makro perlu dipulihkan secepatnya untuk menurunkan
tingkat risiko dan otomatis tingkat diskonto.

Dengan mengejar ketertinggalan faktor-faktor tersebut melalui
kebijakan yang tepat, perusahaan Indonesia tidak saja mengandalkan
ekspor tetapi juga bebagai bentuk usaha lain dalam persaingan
global. Pertanyaannya, kapan pengelolaan kebijakan tersebut dapat
tercapai secara efektif dan efisien? Masih cukup sulit untuk
ditebak.


Oleh : Bramantyo Djohanputro, Ph.D.(*)
(*) Pengamat keuangan, investasi dan ekonomi
Staf Pengajar Lembaga Manajemen PPM
brm@lppm.ac.id

APAKAH ANDA PEMIMPIN YANG HEBAT ????

Sebagian kita adalah pemimpin bagi sebagian yang lain.
Jika anda punya satu orang anggota saja, maka anda
adalah seorang pemimpin.

Dalam bukunya yang amat terkenal, Mengembangkan
Kepemimpinan Di Dalam Diri Anda, John C. Maxwell
berkata, “Mengubah pemimpin berarti mengubah
organisasi. Menumbuhkan pemimpin, menumbuhkan
organisasi."

Artinya? Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah
dan tidak akan berjalan ke arah yang dicita-citakan,
apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun,
tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah organisasi
tidak bisa tumbuh di luar sampai para pemimpinnya
sendiri tumbuh di dalam.

Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif,
maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan
terjadi secara otomatis. Pemimpin yang lemah sama
dengan organisasi yang lemah. Pemimpin yang kuat sama
dengan organisasi yang kuat. Segala-galanya akan naik
atau turun, sesuai dengan kekuatan kepemimpinan.

Kita mungkin juga bisa sepakat bahwa perbedaan antara
perusahaan yang baik dengan perusahaan yang hebat juga
adalah kepemimpinan. Apakah Anda bersedia jadi
pemimpin yang hebat?

Syaratnya, mau berubah ! Apa ada pemimpin yang menolak
perubahan? Banyak…! Perlawanan terhadap perubahan
adalah sesuatu yang universal sifatnya, menyerang
semua kelas dan budaya. Sekalipun sudah ditunjukkan
berbagai fakta kebenaran dan bukti nyata, tetap saja
banyak pemimpin yang tidak mau mengubah sikap dan
pikirannya.

Maxwell mengambil sebuah kisah yang amat menarik
tentang Henry Ford yang gagal memimpin dunia otomotif
lantaran ia tidak mau berubah, seperti yang dilukiskan
dalam biografi Robert Lacy yang laris, Ford: The Man
and the Machine. Lacy mengatakan Ford adalah orang
yang begitu mencintai mobil model T yang diciptakannya
sehingga ia tidak mau mengubah satu baut pun pada
mobil itu. Dia bahkan mendepak William Knudsen, karena
Knudsen berpikir dia melihat kemerosotan Model T.

Itu terjadi tahun 1912, ketika Model T baru berumur
empat tahun dan sedang berada di puncak
popularitasnya. Saat itu Ford baru saja kembali dari
perjalanan pesiar di Eropa, dan dia pergi ke garasi
Highland Park, Michigan, dan melihat rancangan baru
yang diciptakan Knudsen.

Para montir yang ada disana mencatat bagaimana Ford
sesaat menjadi mata gelap. Dia memandangi kilatan cat
merah pada versi Model T yang rendah yang dianggapnya
sebagai versi yang buruk dari rancangan Model T yang
disayanginya. "Ford memasukkan tangan ke dalam
sakunya, dan dia berjalan mengelilingi mobil tiga atau
empat kali," kata para saksi mata menceritakan. "Itu
adalah mobil empat pintu, dan atapnya diturunkan.
Akhirnya, dia pergi ke sisi kiri mobil, dan dia
mengeluarkan tangannya, memegang pintu, dan gubrak!
Dia merenggutkan pintu sampai copot! … Bagaimana orang
itu melakukannya, saya tidak tahu! Dia melompat masuk,
dan gubrak! Copot pula pintu lainnya. Hancurlah kaca
depan. Dia melompat ke jok belakang dan mulai memukuli
atap. Dia merobek atap dengan tumit sepatunya. Dia
menghancurkan mobil sebisa-bisanya."

Knudsen keluar dan pergi ke General Motors. Henry Ford
terus memelihara Model T. Tetapi perubahan desain
dalam model pesaing membuatnya menjadi lebih kuno
daripada yang diakuinya. Kendati General Motor
mengancam akan mendahului Ford, sang pencipta tetap
menginginkan kehidupan membeku di tempatnya.

Contoh berikut pun cukup menarik. Selama berabad-abad
orang percaya bahwa Aristoteles benar, dengan
teorinya: bahwa semakin berat suatu benda, semakin
cepat benda itu jatuh ke tanah. Pada waktu itu
Aristoteles dipandang sebagai pemikir terbesar
sepanjang zaman dan karena itu tentu saja dia tidak
mungkin salah. Padahal yang diperlukan hanyalah
seorang yang berani untuk mengambil dua buah benda,
yang satu berat dan lainnya ringan, lalu
menjatuhkannya dari ketinggian yang cukup untuk
melihat apakah benda yang berat memang jatuh lebih
dahulu atau tidak. Tetapi saat itu tidak ada orang
yang tampil ke depan sampai hampir 2000 tahun setelah
kematiannya.

Pada tahun 1589, Galileo memanggil para professor yang
terpelajar ke landasan Menara Miring Pisa. Kemudian
dia naik ke puncak dan mendorong jatuh dua buah beban,
yang satu seberat sepuluh pon dan yang lainnya satu
pon. Hasilnya, keduanya ternyata mendarat pada saat
yang sama!

Apa kata para professor? Karena mereka tetap yakin
dengan kekuatan kebijaksanaan konvensional yang
demikian kokoh bersemayam dalam diri mereka, para
professor itu tetap menyangkal apa yang mereka lihat.
Mereka tetap mengatakan bahwa Aristoteles benar, lalu
lemparkan Galileo ke penjara dan melewatkan sisa
hidupnya dalam tahanan rumah.

Pertanyaannya, masih adakah sesuatu yang begitu kuat
anda yakini sehingga sekalipun sudah berulang kali
diperlihatkan fakta-fakta betapa pentingnya kita
segera berubah, tetap saja Anda tidak mau berubah?

Karena itulah, Howard Hendrick, dalam Teaching to
Change Lives mengingatkan: Kalau Anda ingin terus
memimpin, maka Anda harus berubah. Begitu para
pemimpin secara pribadi mau berubah dan mulai
melakukannya, maka segala sesuatu yang berada dalam
tanggungjawabnya pasti segera berubah. Para pemimpin
adalah motor perubahan, dan karena itu ia harus berada
di depan untuk menggerakkan perubahan dan mendorong
pertumbuhan serta menunjukkan jalan untuk mencapainya.

Tapi terkadang ada pula sebagian pemimpin kita yang
mungkin berperilaku seperti Lucy dalam kartun
"Peanuts". Sambil menyandar ke pagar ia berkata pada
Charlie Brown, "Saya ingin mengubah dunia." Charlie
bertanya, "Darimana kamu akan memulai?" Lucy menjawab,
"Saya akan mulai dengan kamu!"

Para pemimpin yang ada di seluruh bagian perusahaan
dimanapun ia berada, harus mampu menjadi motor
perubahan. "Mereka harus lebih menjadi termostat
daripada termometer," kata Maxwell, dalam bukunya
Mengembangkan Kepemimpinan Di Sekeliling Anda.

Apa bedanya? Kedua alat ini memang sama-sama bisa
mengukur panas, tapi ada bedanya. Termometer bersifat
pasif. Ia hanya mencatat suhu lingkungan tetapi tidak
bisa melakukan apapun untuk mengubah lingkungan.
Termostat adalah alat yang aktif. Alat ini menentukan
akan menjadi apa sebuah lingkungan. Termostat
mempengaruhi perubahan supaya bisa menciptakan iklim.
Pemimpin yang baik, mampu menjadi motor perubahan yang
menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan
cita-cita perusahaan.

Perubahan Apa?
John C. Maxwell dalam buku "The Winning Attitude"
menggambarkan, "orang berubah ketika mereka cukup
sakit sehingga harus berubah; cukup belajar sehingga
ingin berubah; cukup menerima sehingga mereka bisa
berubah." Karena itu para pemimpin perlu mengenali
siapa-siapa saja orang-orangnya yang berada dalam
salah satu dari tiga tahap ini. Sedangkan para
pemimpin puncak akan menciptakan suasana yang
menyebabkan salah satu dari tiga hal ini terjadi.

Apa yang pertama dan utama sekali perlu diubah oleh
para pemimpin, sehingga ia mampu menciptakan suasana
yang akan mendorong orang lain ikut berubah?

Maxwell, mengajarkan:
Pertama, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan
dengan orang lain. Kalau anggota tim percaya kepada
pemimpin, itu sudah lumayan hebat. Akan tetapi jauh
lebih hebat lagi jika justru pemimpin yang percaya
kepada para anggotanya. Bila ini benar-benar terjadi,
kepercayaan adalah hasilnya, maka semua pun akan
mengikuti. Abraham Lincoln berkata, "Kalau Anda ingin
merebut hati seseorang agar mendukung perjuangan anda,
mula-mula yakinkan dia bahwa anda sahabatnya yang
sejati. Lalu selidikilah apa yang ingin dicapainya."
Ujian praktis bagi seorang pemimpin adalah pertanyaan,
"Bagaimana hubungan Anda dengan para pengikut Anda?"
Kalau hubungannya positif, maka pemimpin itu telah
siap untuk mengambil langkah-langkah berikutnya.

Kedua, pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada
dirinya sendiri, sebelum meminta orang lain berubah.
Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan apa yang
harus dilakukan, mereka memperlihatkannya! Orang
meniru apa yang mereka lihat dari sang pemimpin. Apa
yang dihargainya akan dihargai pula oleh anak buahnya.
Tujuan pemimpin menjadi tujuan mereka. Lee Iacocca
berkata, "Kecepatan bos adalah kecepatan tim." Kita
perlu ingat bahwa kalau orang mengikuti kita, mereka
hanya bisa pergi sejauh kita pergi. Kalau pertumbuhan
kita berhenti, kemampuan kita untuk memimpin pun akan
berhenti. Karena itu mulailah belajar dan tumbuh sejak
hari ini, maka lihatlah mereka yang ada di sekeliling
anda, mereka pun ternyata tumbuh dan berubah. Ambil
contoh saja, mulailah menghilangkan sikap takut
mengatakan hal-hal yang tidak ingin didengar oleh
atasan anda. Sebagai pemimpin anda harus melaporkan
dan menyampaikan apa yang perlu anda laporkan, bukan
apa yang sebaiknya dilaporkan. Lalu rangsanglah
anggota organisasi anda untuk berani pula menyampaikan
apa yang perlu anda dengar, bukan apa yang ingin anda
dengar.

Ketiga, perlihatkan kepada tim anda bagaimana
perubahan itu sebenarnya akan sangat menguntungkan
bagi mereka. Sebab perubahan yang sedang kita lakukan
saat ini adalah jalan terbaik bagi seluruh pihak,demi
masa depan semua orang, bukan bagi anda sebagai
pimpinannya. Kepentingan orang banyak itulah yang
harus didahulukan.

Keempat, beri mereka andil kepemilikan atas perubahan
itu. Kalau orang kurang ikut memiliki suatu gagasan,
mereka biasanya menentangnya, bahkan seandainya pun
gagasan itu sebetulnya untuk kepentingan mereka yang
terbaik! Pemimpin yang bijaksana memungkinkan pengikut
bisa memberikan masukan dan menjadi bagian dari proses
perubahan. Tanpa rasa memiliki ini, perubahan hanya
akan berjangka pendek. Mengubah kebiasaan dan cara
berpikir orang banyak seperti menulis perintah di atas
salju dalam badai. Setiap duapuluh menit perintah
harus ditulis kembali, kecuali kalau kepemilikan
diberikan bersama dengan perintah.

Karena itu, kata Trusell dalam Helping Employees Cope
with Change: A Manager's GuideBook, "Tunjukkan kepada
orang lain bagaimana perubahan akan menguntungkan
mereka. Mintalah mereka untuk berperan serta dalam
semua tahap proses perubahan. Bersikaplah lentur,
terbuka dan bisa menyesuaikan diri sepanjang proses
perubahan. Akuilah kesalahan dan buatlah perubahan
kalau sesuai dengan keadaan. Doronglah setiap anggota
tim untuk membicarakan perubahan. Mintalah pertanyaan,
komentar dan umpan balik mereka. Tunjukkan keyakinan
anda atas kemampuan mereka untuk melaksanakan
perubahan. Akhirnya jangan lupa berilah selalu
antusiasme, bantuan, penghargaan, dan pengakuan kepada
mereka yang melaksanakan perubahan.
***
oleh: Nilnaiqbal – www.editorku.com

Motivasi : TETAP SEMANGAT...

Seringkali situasi berjalan tak sesuai kehendak. Atau mungkin meninggalkan anda. Mulai dari, promosi terhambat, usulan di tolak, hingga hal sepele: data komputer rusak.

Semua itu bisa jadi mengecewakan dan getir. Anda di persilakan memilih sikap apa pun yang anda mau, namun jangan sampai kehilangan semangat. Saat anda memilih untuk tetap semangat dan positif, sesungguhnya pilihan itu tak banyak. Pertahankan semangat anda meski situasi sulit dan tidak memihak anda.

Percayalah, anda takkan sanggup kecewa selama dua puluh empat jam terus-menerus. Pada saatnya semangat anda menemukan harapan baru. Tetaplah optimis untuk mengerjakan segala sesuatunya. Kesulitan itu hanya sementara datang untuk pergi. janganlah kehilangan antusiasme dan semangat, karena itulah pegangan yang kokoh.

Semangat adalah milik anda yang hakiki. Bukankah semangat adalah kata lain dari "sepirit"? Sedangkan "spirit" adalah roh dan jiwa anda.

Saturday, May 05, 2007

Religi : Kekuatan Sedekah

Dikisahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sbb :
Tatkala Allah Ta'ala menciptakan bumi, maka bumipun bergetar. Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumipun terdiam.
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung ?"
Allah menjawab, " Ada , yaitu besi" (kita mafhum bahwa gunung batupun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi),
Para malaikat bertanya lagi "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi ?"
Allah yang Maha Suci menjawab, " Ada , yaitu api" (besi, bahkan bajapun bisa menjadi cair dan lumer setelah dibakar api),
Para malaikat kembali bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api ?"
Allah yang Maha Agung menjawab, " Ada , yaitu air" (api membara sedahsyat apapun niscaya akan padam jika disiram air),
Para malaikatpun bertanya kembali "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada air ?"
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, " Ada , yaitu angin" (air disamudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain karena kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat),
Akhirnya para malaikatpun bertanya lagi "Ya Allah, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dahsyat dari itu semua ?"
Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, " Ada , yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya".
Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Berkaitan dengan ikhlas ini, RasulAllah SAW mengingatkan dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : "Wahai segenap manusia ! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya".
Oleh karena itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah semata, tanpa tendensi ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.
Ganjaran bersedekah
RasulAllah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah.
Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasuluAllah SAW, sbb :
Z Allah Ta'ala berfirman, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah". {Qs. Al Lail (92) : 5-8}
Z Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui". {Qs. Al Baqarah (2) : 261}
Z RasulAllah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, "Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah". Yang satu lagi menyeru "musnahkanlah orang yang menahan hartanya".
Tolak Bala dengan Sedekah
Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda RasulAllah SAW, sbb :
Z "Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah".
Z "Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah".
Z "Obatilah penyakitmu dengan sedekah".
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh kadang kita enggan memberi pengemis/pengamen yang kita temui dipinggir jalan dengan pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan meminta-minta sebagai profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan setan laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah) , sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk gemar bersedekah,
Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada pengemis/pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/pengamen/ fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah) ???
Atau kalo kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada pengemis/pengamen/ fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum sholat Jum'at dan memasukkan ke kotak-kotak amal yang tersedia dan biasakan dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum'at, misalnya Jum'at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu ke kotak amal maka sebaiknya Jum'at berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama harus diiringi dengan keikhlasan.
Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi didunia dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung disisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperoleh berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.
Sedekah yg pahalanya terus mengalir
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : "Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).
Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :

SADAQAH JARIAH –
KEBAIKAN YANG TAK BERAKHIR AL SADAQAT AL JARIYAH –
THE ACTIONS WHICH OUTLIVES YOU !
1. Berikan Al-Quran pada seseorang, setiap saat Al-Quran tersebut dibaca, anda mendapatkan kebaikan. Give Quran to someone and each time they read from it, you will gain hasanaat.
2. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, anda mendapatkan kebaikan. Teach someone to recite a dua. With each recitation, you will gain hasanaat.
3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, anda mendapatkan kebaikan. Donate a wheel chair to a hospital and each time a sick person uses it, you will gain hasanaat.
4. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau hewan berlindung dibawahnya atau makan buahnya, anda dapat kebaikan. Plant a tree. Each time any person or an animal sits under its shade or eats from the tree, you will gain hasanaat.
5. Tempatkan pendingin air di tempat umum. Place a water cooler in a public place.
6. Berbagi bacaan yang membangun dengan seseorang. Share constructive reading material with someone.
7. Libatkan diri dalam pembangunan mesjid. Participate in the building of a mosque.
8. Berbagi CD Quran atau Do'a. Share a dua or Quran CD.
9. Bantulah pendidikan seorang anak. Help in educating a child.
10. Bagikan pengetahuan ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat kebaikan sampai hari Qiamat. Share this with someone. If one person applies any of the above you will receive your hasanaat until the Day of Judgment.

Jadilah dai "sejuta artikel" dengan meneruskan artikel ini kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahuinya, sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk karena tidak menyampaikan (menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 :
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk".
Dari Abdullah bin 'Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu ayat".
Semoga Allah Ta'ala membalas 'amal Ibadah kita.