Friday, April 28, 2006

Live with optimism

*Develop your intelligence, improve your solemnity-image, their wall light talents for noble and high ends
*Don't be impressed with alarming and sad news
*Go straight ahead without fearing the obstacles
*Don't discourage, don't complain, it doesn't allow the pessimism and the disbelief to trouble your heart
*Live with enthusiasm, persistence, trust, always looking for better life conditions
*Avoid to speak in crises, diseases, difficulties. Speak in health, success, peace, prosperity.....
*Improving our thoughts and our attitudes, we improved our businesses and our destinies
*Cultivate positive and promising thoughts; they will contribute to your personal success
*Think about the best, speak in the best, always work for the best, wait for only the best...
*The thought is life... the life is expansion.... expand... revive... it is moved...
*Increase your optimism and your happiness of living.
* Always positive thinking . . . . . . . . .

Wednesday, April 26, 2006

Interview ...... ( Tawa itu sehat )


G : Kowe nduwe omah opo ora.....? a : dereng.... G : Wah kowe ora iso ketompo nang kene a : Lho kok ngaten........? G : Mengko kowe mesthi ngajukne utang nang perusahaan. a : Ah.. mboten kok, Sak janipun tiyang sepuh kulo niku sampun sugih. G : Yo malah ora ketompo a : Lho kok ngaten.....? G : Mengko kowe kerjo mung nggo hiburan, nongkrang nongkrong wae. ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe nduwe motor opo ora....? b : Mboten. G : Ora ketompo b : Lho kok mboten ketompo ? G : Mengko kowe mesthi njaluk bantuan kredit. b : Sak janipun gadhah, ning tasih ten kampung, gampil mangke kulo bekto ngriki. G : Wah malah ra ketompo.... b : lho kok ngoten G : Tempat parkire wis ra cukup. ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe wis lulus sarjana tenan.....? c : sampun pak.... G : Ora ketompo, c : Sak janipun kulo tasih badhe skripsi G : Malah ora ketompo..... c : Lho kados pundi to....? G : Mengko kowe kerjo mung ngetik skripsi, lek wis lulus mesti golek
kerjo neng perusahaan liyo. ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe seneng guyon opo ora ? d : Mboten pak, kulo serius nek nyambut gawe. G : Ra ketompo..... d : waa......kok ngoten? G : Engko konco koncomu lan anak buahmu podho stress. d : Sak jane nggih sekedhik sekedhik seneng guyon. G : Malah ora ketompo. .
d : Lho kok...... G : Mengko kowe mung email emailan sing lucu....... ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe mau mrene numpak opo ? e : Nitih mobil G : Kowe ora ketompo e : Sebabipun ? G : Saiki BBM mundhak terus, mengko kowe njaluk mundhak bayar terus e : Wo, kulo wau namung mbonceng, kok G : Tambah ora ketompo e : Lho, lha kok ... ? G : Mengko mung gawene mbonceng mobil kantor.Ngrusuhi! ----------------------------------------------------------------------
G : Anakmu akeh opo sithik ? f : Kathah pak G : Kowe ora ketompo f : Sebabipun ? G : Nyambut gawemu ora jenjem, mung mikir gawe uanaaaaaak terus
f : Lha wong namung anak adopsi, kok. G : Tambah ora ketompo f : Lho, lha kok ... ? G : Gawe anak wae aras2en, opo maneh nyambut gawe ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe wis ngerti gaweyanmu durung ? h : Dereng G : Kowe ora ketompo h : Sebabipun ? G : Arep nyambut gawe kok ora ngerti gaweyane ? h : Oo, nek damelan niku mpun ngertos kok G : Tambah ora ketompo h : Lho, lha kok ... ? G : Kowe rak mung arep keminter, to ? ----------------------------------------------------------------------

G : Kowe ngerti kahanan kantor kene durung
k : Dereng G : Kowe ora ketompo k : Sebabipun ? G : Arep nyambut gawe kok ora ngerti kantore ? k : Wo, sekedhik2 mpun ngertos kok G : Tambah ora ketompo k : Lho, lha kok ... ? G : Kowe senengane ngudhal-udhal wewadi kantor, to ? ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe kerep loro ? m : Mboten G : Kowe ora ketompo m : Sebabipun ? G : Mesthi kerep mbolos, wong arang2 gering m : Wah, sakjanipun nggih asring G : Tambah ora ketompo m : Lho, lha kok ... ? G : Kantor iki ora nompo karyawan pileren. ----------------------------------------------------------------------
G : Kowe biso main Internet ? n : mBoten G : Kowe ora ketompo n : Sebabipun ? G : Perusahaan ora nompo BI (Buta Internet) n : Wah, sakjanipun nggih saged G : Tambah ora ketompo n : Lho, lha kok ... ? G : Mesthi ora bakal nyambut gawe, kakehan dolanan Internet, to? Ngentek-entekke pulsa ! ---------------------------------------------------------------------- G : Kowe waras opo ora? o : Lha, kulo nggih waras to Pak. G : Ra ketompo....... o : Kenging nopo .....? G : Mengko kowe mesthi ora krasan neng kene. o : Niku rumiyin Pak, sakmeniko sampun rodo edan. G : Malah ra ketompo...... o : Pripun to niki....? G : Mengko aku duwe saingan........

<>

Sunday, April 09, 2006

Belajar untuk Berfikir Positif . . . . . . .


Al-Quran surah al-Hujurat (49) ayat 12: ''Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa dan jangan mencari-cari kejelekan orang lain, dan jangan mengumpat antara satu dengan lainnya''.

Bunyi ayat tersebut sejalan dengan pendapat Ary Ginanjar bahwa dalam diri manusia terdapat tujuh belenggu, yang bisa menjadikan seseorang terjebak pada berpikir negatif yang cenderung tidak baik. Ketujuh belenggu itu ialah: prasangka negatif, prinsip hidup, pengalaman pribadi, kepentingan dan prioritas, sudut pandang, pembanding, dan literatur.

Yang pertama ialah prasangka negatif. Sifat ini akan sangat mengganggu pikiran kita, karena prasangka itu akan terjadi sebelum melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan. Yang kedua ialah adanya suatu prinsip hidup yang kadang-kadang membuat seseorang kacau dalam hidup ini. Contoh budaya harakiri di Jepang ketika seseorang merasa bersalah. Yang ketiga ialah pengalaman negatif sering menjadikan seseorang takut melangkah. Yang keempat ialah adanya kepentingan dan prioritas. Kepentingan berawal dari prinsip hidup, yang membuahkan kepentingan dan kepentingan akan menentukan prioritas. Contoh suatu negara yang lebih mementingkan politik, akan bisa mengorbankan nyawa rakyatnya.
Kelima yaitu sudut pandang. Sudut pandang ilmiah kadang-kadang berbeda dengan sudut pandang agama. Contoh bayi tabung akan ditentang oleh agamawan. Belenggu yang keenam ialah pembandingan. Kita sering menilai segala sesuatu berdasarkan perbandingan pengalaman yang dialami sebelumnya dan bayangan itu kita ciptakan sendiri dalam alam pikiran kita. Dan yang ketujuh ialah pengaruh literatur (bacaan). Kita sering menyimpulkannya sesuatu berdasarkan hasil bacaan, namun setelah itu akan berubah sedemikian cepat karena ada pengaruh literatur lain yang berbeda dengan sebelumnya.
Untuk menghindari ketujuh belenggu tadi, maka dianjurkan untuk berfikir jernih dan obyektif, dengan didahului melihat faktor yang mempengaruhinya, dan dengan mengembalikan kita pada fitrah (God Spot)-nya. Sehingga kita bisa mampu melihat dengan mata hati, mampu memilih dengan tepat dan cepat serta memprioritaskan secara benar. Dan keputusan yang diambilnya benar-benar dengan cara adil dan bijaksana.

Cara membentuk pandangan diri yang positif, sehingga dapat mengatur perasaan/ emosi kita ialah dengan:
1. Kata-kata positif terhadap diri sendiri
, artinya sanggup mengontrol perkataan pada diri sendiri. Yang diucapkan hanyalah kalimat-kalimat yang positif.
2. Memutar kenangan positif dalam pikiran kita, dan jangan memutar video atau kenangan yang negatif.
3. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri
. Memperbaiki rasa percaya diri sangat erat kaitannya dengan harga diri. Harga diri naik maka secara otomatis percaya diri naik pula. Sementara harga diri dapat diumpamakan dengan tabungan uang di bank. Rekeningnya berada di tangan kita, sewaktu-waktu bisa diambil atau diisi. Nomor PIN-nya pun di tangan kita.
Menabung harga diri bisa dengan cara mendengar ungkapan hal-hal yang positif dari orang lain, sedang menariknya berarti mendengarkan ungkapan-ungkapan negatif dari mereka. Hal ini dikarenakan yang mengetahui nomor PIN hanyalah kita sendiri sehingga kita sendirilah yang memutuskan menabung atau tidaknya, atau bahkan menarik/mengurangi harga diri. Wallahu a'lam bish shawab. Demikian semoga ada manfaatnya.

10 Ciri Orang yang Berpikir Positif
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudahdijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya. 1. Melihat masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.
2. Menikmati hidup. Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia takberusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide. Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yangakan membuat segala sesuatu lebih baik.
4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiranitu terlintas di benak. 'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisadiibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidakapa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
5. Mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidakdipunyainya
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu. Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikirannegatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak adajuntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.
7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan.Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.
8. Menggunakan bahasa positif. Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," dan "Dia memang berbakat."
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif. Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atauanggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan 'hidup'.
10. Peduli pada citra diri. Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanyadi luar, tapi juga di dalam.
( dari berbagai sumber )

Belajar dari kata bijak Einstein . . . .


Jangan pernah menganggap belajar sebagai suatu kewajiban, tapi
anggaplah sebagai kesempatan nyata untuk mengetahui indahnya
pembebasan jiwa demi kebahagiaan pribadi Anda dan demi
kemaslahatan masyarakat yang akan
menuai buah dari kerja Anda kelak.”
----
Tidak semua yang diperhitungkan bisa dihitung, dan
tidak semua yang bisa dihitung diperhitungkan.”
----
Pengajaran hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga
yang disampaikan tampak sebagai anugerah yang
berharga dan bukan sebagai tugas yang berat.”
----
Keahlian yang mumpuni dari seorang guru akan
membangkitkan keceriaan dalam berekspresi kreatif dan
dalam pengetahuan.”
----
Intinya adalah mengembangkan kecenderungan bermain pada
diri anak-anak dan keinginan mereka untuk dihargai serta
mengarahkan mereka dalam berbagai
bidang penting dalam masyarakat.”
----
Teladan dari individu-individu agung dan
murni merupakan satu-satunya hal yang
bisa mengarahkan kita pada
pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan mulia.”
----
Satu-satunya sumber pengetahuan
adalah pengalaman.”
----
Bagiku hal yang terburuk adalah sebuah sekolah yang
pada dasarnya bekerja dengan berbagai metode menakutkan,
paksaan dan kewenangan artifisial.
Perlakuan semacam ini akan menghancurkan
sentimen-sentimen baik, ketulusan dan rasa percaya diri
para sisws dan menghasilkan seorang subyek yang taklid buta.”
----
Hendaknya kita tidak menjadikan kecerdasan sebagai dewa.
Ia memang memiliki kekuatan, tetapi tidak memiliki kepribadian .”
----
Yang penting bukanlah berhenti bertanya.
Rasa ingin tahu punya alasan sendiri untuk hadir.
Kita tidak bisa berhenti takjub ketika merenungkan
misteri keabadian, kehidupan, struktur realitas yang liar biasa.
Cukup kiranya hanya berusaha memahami
sedikit misteri ini setiap hari.
Jangan pernah kehilangan rasa ingin tahu yang suci ini.”
----
Cobalah tidak menjadi seorang yang sukses, tapi
jadilah orang yang bermanfaat.”
----
Rahasia kreativitas adalah mengetahui bagaimana
menyembunyikan sumber-sumber Anda.”
----
Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita.
Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban.
Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.”
----
Usaha pencarian kebenaran dan keindahan
merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita
untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.”
----
Gravitasi tidak bertanggung-jawab atas
orang yang jatuh cinta.”
----
Kebahagiaan dalam melihat dan
memahami merupakan anugerah
terindah alam.”
----
Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan.
Ada suatu lompatan dalam kesadaran,
sebutlah itu intuisi atau apapun namanya,
solusinya muncul begitu saja dan
kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.”
----
"Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini
adalah pajak penghasilan."
----
"Akal sehat adalah kumpulan prasangka
yang didapat sejak usia 18 tahun."
"Hanya sedikit yang melihat dengan matanya sendiri dan
merasakan dengan batinnya sendiri."
----
Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan,
maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru.”
----
"Jika A sama dengan kesuksesan, maka
rumusnya adalah A=X+Y+Z. X adalah
kerja, Y adalah bermain, Z adalah
menjaga mulut agar tetap bungkam."
----
Satu-satunya alasan adanya waktu adalah supaya
segala sesuatu tidak terjadi pada saat yang bersamaan.”
----
Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk
suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang
bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan
alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang.”
----
Nilai manusia yang sesungguhnya pada dasarnya
ditentukan oleh ukuran dan rasa yang
telah mencapai pembebasan dari dirinya sendiri.”
----
Bagaimana mungkin engkau menjelaskan fenomena biologis yang
sedemikian penting seperti cinta pertama
dalam pengertian kimia dan fisika ?”
----
Seseorang baru memulai hidup jika dia
bisa hidup di luar dirinya sendiri.”
----
Misteri abadi dunia adalah keterpahamannya.”
----
Segala sesuatu hendaknya dibuat sesederhana mungkin, tapi
bukan menjadi lebih sederhana.”
----

sumber: Kata-kata bijak Albert Einstein, Instsink Publishing, 2005
__________________________________________________

Seoul Tower, Maret 2002

 Posted by Picasa

Belajar dari Korea, Negara yang Tertib dan disiplin


Lain lubuk lain pula ikannya, itulah ungkapan yang pas membandingkan orang di Indonesia yang berperilaku seenaknya, dengan masyarakat Korea Selatan yang punya tabiat tertib, dan disiplin.
TERNYATA 14 hari di bulan Maret 2002 menjadi orang tertib, disiplin, dan mengikuti aturan, cukup menyenangkan. Seandainya dalam waktu yang singkat itu bisa diaplikasikan dalam kehidupan di negara sendiri, betapa menyenangkan. Tetapi harapan itu sudah pasti tidak akan terjadi, sebab ketika kembali ke Tanah Air dan mencoba untuk menjadi orang tertib, malah seperti orang aneh.
Mengamati, mempelajari, hingga merasakan sendiri bagaimana pola kehidupan masyarakat Korea menjadi program menyenangkan. Sebab mereka dengan senang hati menolong dan memberikan informasi yang cukup lengkap, dan tidak terkesan ditutup-tutupi apabila kita dalam kesulitan. Tingkat disiplin masyarakatnya yang sudah tinggi, menjadikan Korea lebih maju dibanding saudaranya dari utara. Soal berlalu lintas misalnya, nyaris seluruh penjuru Kota Seoul tidak ditemukan pemisah jalan dari beton. Yang ada hanyalah garis putih, kuning, dan biru sebagai pemisahnya. Toh, tidak ada yang mencoba untuk melanggar aturan main itu kecuali dalam keadaan darurat.
Menyeberang jalan pun bila lampu bergambar orang belum menunjukkan warna hijau, mereka tidak akan melintas. Begitu juga dengan kendaraan yang lalu lalang, benar-benar memberi ruang bagi para pejalan kaki. Namun soal pengendara sepeda motor, agaknya tidak beda jauh dengan Jakarta, kerap melewati trotoar jalan. Kadang mereka melewati trotoar berlawanan arah dengan kecepatan sekitar 30 km/jam. Untunglah pengendara sepeda motor di Seoul tidak sebanyak di Jakarta.
Korea dengan 70% wilayah terdiri dari pegunungan, membuat kawasan semenanjung ini memiliki suhu yang cukup sejuk di beberapa wilayah tertentu. Luas negara ini 99.500 km persegi dengan populasi sekitar 52 juta jiwa. Secara administratif negara dengan sistem pemerintahan presidensial ini terdiri dari sembilan provinsi (do), 77 kota (si), dan 88 distrik (gun).
Tingkat kemajuan Korea bisa dilihat dari income per kapita yang mencapai US$14.162 seperti diungkapkan pengajar ekonomi Yonsei University Kap-Young, Jong. Padahal 1962 income per kapita penduduk Negeri Ginseng ini baru US$87.
Bukan cuma lalu lintas, tapi juga soal antre dalam banyak hal menjadikan negeri ini tertib. Satu yang patut digarisbawahi, penghargaan terhadap kalangan cacat begitu tinggi. Semua gedung, kendaraan umum, atau fasilitas umum lainnya selalu ada kemudahan bagi kalangan disable ini.''Mereka juga kan manusia seperti kita. Jadi saya pikir fasilitas seperti ini kewajaran karena mereka memang ada keterbatasan,'' tutur Sohyoon Oh, wanita cantik yang juga mahasiswa tingkat PhD di Yonsei University ( dari berbagai sumber )