Monday, July 31, 2006

Waspada terhadap waktu . . .

Maha perkasa Allah Azza wa Jalla, Dzat yang memiliki segala keagungan, kemuliaan, keunggulan, dan segala kelebihan lainnya. Dzat yang Mahasempurna sifat-sifat-Nya, tiada satu kejadianpun yang terbebas dari kekuasaan-nya. Allah, Dzat yang Maha adil meningkatkan derajat siapa saja yang Dia kehendaki dan menghinakan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Namun, sesungguhnyalah kemuliaan dan kehinaan yang ada pada diri kita merupakan buah dari segala amal yang telah kita lakukan. Tidak bisa tidak. Karena demi Allah, Allah SWT tidak akan pernah dzhalim terhadap hamba-hamba-Nya.
Sahabat-sahabat, sungguh betapa banyak orang yang cukup potensial, tetapi tidak bisa menjadi unggul. Salah satu sebabnya adalah karena ketidakmampuannya dalam mengelola waktu. Yakinilah bahwa kesuksesan atau kegagalan seseorang dalam urusan dunia maupun akhirat adalah sangat bergantung bagaimana kesungguhannya dalam menyikapi waktu. Kita saksikan, betapa banyak orang yang mengeluh karena merasa tak pernah punya waktu, sedangkan beberapa orang yang lain selalu mencari jalan untuk membunuh waktu.
Padahal, subhanallah, Allah dengan Maha cermat dan Maha adil telah membagikan waktu dengan seadil-adilnya, dengan secermat-cermatnya tanpa akan luput satupun. Setiap orang pastilah akan mendapat jumlah waktu yang sama, yaitu 60 menit setiap jam, dan 24 jam setiap hari di tempat manapun di dunia ini. Di negara maju, negara berkembang, atau negara yang hancur terpuruk sekalipun tetap 24 jam perhari 60 menit per jam.
Singapura 24 jam per hari, Singaparna 24 jam per hari, Chichago 60 menit per jam, Cikaso 60 menit per jam, semuanya sama. Pengusaha sukses, yang jatuh bangun, atau bahkan yang bangkrut sekalipun tetap 24 jam per hari 60 menit per jam. The Best Executive, karyawan asal-asalan,dan pengangguran kelas berat sekalipun jatah waktunya tetap sama 24 jam per hari. Seorang bintang kelas; yang biasa saja, atau yang tidak naik kelas sekalipun tetap 24 jam per hari 60 menit per jam. Maka, nyatalah bahwa yang menjadi masalah bukan jumlah waktunya, tapi isi waktunya.
Sebab, ada yang dalam waktu 24 jam itu mampu mengurus negara, jutaan orang, atau aneka perusahaan raksasa dengan beratus ribu orang, tapi ada yang dalam 24 jam mengurus diri saja tidak mampu! Naudzhubillah, Karakteristik waktu memang sebuah keunikan, bahkan ia suatu misteri kehidupan ini, yang terekam dalam tik-tok jam, tercatat dalam buku harian, terhitung dalam kalender tahunan, terukir dalam prasasti-prasasti kehidupan. Walau, sebenarnya ukuran-ukuran itu akan kurang berarti, sebab ukuran waktu yang nyata adalah kehidupan kita sendiri. Ya, hidup kita adalah waktu itu sendiri, yang menggelinding tiada henti. Sebagai makhluk ciptaan-Nya waktu ternyata memiliki tabiat tersendiri, waktu adalah terpendek karena tak pernah cukup menyelesaikan tugas hidup. Waktu adalah terpanjang karena ia adalah ukuran keabadian. Waktu akan berlalu cepat bagi mereka yang bersuka cita. Waktu berjalan sangat lambat bagi yang dirundung derita. Waktu adalah saksi sejarah yang akan membeberkan segala kehinaan dan kenistaan yang kita lakukan.
Waktu adalah perekam abadi yang akan mengekalkan segala keagungan dan kemuliaan seseorang. Dan yang utama waktu modal kita, kehidupan kita. Tiada yang dapat terjadi tanpa dia. Maka, sungguh suatu kerugian yang sangat besar bila seorang hamba tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan sangat baik dan optimal. Allah berfirman, "Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat-menasehati dalam menatapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran" [Q.S. AI Ashr: (103): 1-3].
Imam Syafii mengatakan bahwa, "Cukup dengan Surat Al Ashr, Al-Quran sudah terwakili". Subhanallah, demikian pentingnya waktu dalam pandangan Allah. Dikisahkan bahwa suatu waktu Khalifah Umar bin Abdulaziz sesampai di rumah setelah mengurus jenazah Sulaiman bin Abdul Malik kakeknya ia (Umar) sedang istirahat tidur-tiduran di ranjang, kemudian datang anaknya Abdul Malik, dan ia bertanya: "Wahai Amirul Mukminin, gerangan apakah yang membaringkan anda di siang hari bolong ini. Jawab ayahnya; "Aku letih, aku butuh istirahat". Abdul Malik berkata; "Pantaskah anda beristirahat padahal banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, lihat di sana rakyat yang tertindas butuh pertolonganmu." jawab ayahnya, "Semalam suntuk aku menjaga pamanmu dan itu yang mendorong aku istirahat, nanti setelah shalat dhuhur aku akan mengembalikan hak-hak orang-orang yang tertindas dan teraniaya". Anaknya bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, siapakah yang menjamin anda hidup sampai dhuhur. Bagaimana kalau Allah menakdirkan anda mati sekarang?" Kemudian Umar bangun dan pergi membawa satu karung pikulan gandum, lalu mencari orang yang kelaparan.
Dalam kisah ini, nampaklah betapa beratnya tanggung jawab untuk mengelola waktu. Bagaimana pula dengan kita yang telah diberi amanah mengurus bumi ini? Subhanallah, marilah kita berlindung kepada Allah dari kelalaian memanfaatkan waktu seraya memohon agar dikaruniakan kemampuan untuk mengelola waktu dengan optimal, penuh makna, sesuai dengan yang telah dituntunkan Allah dan Rosul-Nya. Ada dua hal yang perlu kita lakukan, agar memiliki keunggulan dalam hidup ini, yaitu:
a. Waktu boleh sama tapi isi harus beda Ajaran Islam sangat menghargai waktu, Allah SWT sendiri berkali-kali bersumpah dalam Al Quran berkaitan dengan waktu. Wal 'ashri (Demi waktu), Wadh dhuha (Demi waktu dhuha), Wallail (Demi waktu malam), Wannahar (Demi waktu siang). Allah juga sangat menyukai orang yang shalat lima waktu dengan tepat waktu, memuliakan sepertiga malam sebagai waktu mustajabnya doa, dan waktu dhuha sebagai waktu yang disukai-Nya. Maka, sangat beruntunglah orang-orang yang mengisi waktunya efektif hanya dengan mempersembahkan yang terbaik dalam rangka beribadah kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam sebuah hadits qudsi, yang artinya, "Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru: "Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak kembali lagi sehingga hari pengadilan." (H.R. Turmudzi).
Cobalah bayangkan, andaikata dalam suatu perlombaan balap sepeda, dalam satu detik si A berhasil mengayuh satu putaran, si B setengah putaran, dan si C mengayuh dua putaran. Siapa yang jadi juaranya? Maka, dengan meyakinkan si C-lah yang akan berpeluang menjadi juara, mengapa? Karena pada detik yang sama si C dapat berbuat lebih banyak daripada yang lain. Nah, begitupun kita semua semakin banyak dan baik hal positif yang kita lakukan dalam waktu yang sama, insyaAllah kita akan lebih dekat dengan kesuksesan. Persis dengan apa yang anda lakukan saat ini, pada saat yang sama ada yang sedang tidur, sedang di WC, sedang bermain atau mungkin bermaksiat atau apa saja, dan pada saat akhir membaca tulisan ini. Maka, hasilnya pun berbeda-beda tergantung dari apa yang dilakukan, dan anda insyaAllah beruntung karena telah mendapat ilmu yang mahal yaitu bagaimana mengelola modal hidup ini, yakni waktu.
b. Sekarang harus lebih baik daripada tadiSahabat-sahabat, sungguh kita merasakan bahwa seringkali kita tidak begitu serius menghargai waktu, sehingga kadang-kadang menghamburkannya tanpa guna. Kadangkala kesia-siaan selalu menjadi bagian dari hidup kita ini; bersantai-santai tanpa merasa rugi waktu, berbicara sia-sia tanpa merasa berdosa, berjalan tanpa tujuan hanya untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal, sungguh waktu adalah modal kita dalam mengarungi kehidupan ini. Kalau kita mengoptimalkan modal kita, maka beruntunglah kita, tapi kalau kita menyia-nyiakannya.Maka sangat pasti akan rugilah kita. Orang yang bodoh adalah orang yang diberi modal (waktu), kemudian dengan modal itu ia sia-siakan. Naudzhubillah. Padahal, andaikata hari ini sama dengan hari kemarin berarti kecepatan kita sama, tak ada peningkatan. maka tak akan pernah bisa menyusul siapapun, dan andaikata orang lain selalu meningkat, maka kita akan tertinggal dan jadi pecundang. Rasulullah SAW. mengingatkan kita dengan sabdanya, " Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia termasuk orang-orang yang merugi" (H.R. Dailami).
Maka, satu-satunya pilihan adalah hari ini harus lebih baik dari kemarin, bahkan kalau bisa sekarang ini harus lebih baik daripada barusan tadi, dalam hal apapun. Kalau tidak demikian, maka harus diakui bahwa hari ini adalah hari yang gagal dan rugi, dan ingat andaikata hari ini lebih buruk dari hari kemarin berarti kita terkena musibah, kerugian yang sangat besar dan mencelakakan diri. Naudzhubillah, hal ini tak boleh terjadi pada diri kita. Rasulullah SAW sendiri mengingatkan kita untuk selalu memperbaiki waktu kita, sebab setiap waktu memiliki beban persoalan tersendiri, sabdanya, "Carilah yang lima sebelum datang yang lima, yaitu manfaatkanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu (dengan ibadah), gunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu (dengan amal saleh), gunakanlah masa kayamu sebelum datang masa miskinmu (dengan sedekah), gunakanlah masa hidupmu sebelum datang masa matimu (mencari bekal untuk hidup setelah mati). gunakanlah masa senggangmu sebelum datang masa sempitmu.' (Al Hadits).
Dari uraian diatas, maka sebenarnya ada tiga kelompok orang yang menggunakan waktu, yaitu:
1. Orang sukses, yaitu orang yang menggunakan waktu dengan optimal, dan ia melakukan sesuatu yang tidak diminati oleh orang yang gagal.
2. Orang malang, yaitu orang yang hari-harinya diisi dengan kekecewaan dan selalu memulai sesuatu dengan esok harinya.
3. Orang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga. Bagi orang hebat, tidak ada hari esok. Dia berkata bahwa membuang waktu bukan saja sesuatu kejahatan, tetapi suatu pembunuhan yang kejam.
Maka , mulai sekarang waspadalah terhadap waktu. Setiap detik yang kita lalui harus diperhitungkan dengan secermat-cermatnya, sematang-matangnya, dan seakurat-akuratnya, lalu mengisinya dengan hal-hal yang membuahkan peningkatan kemampuan kita. Kita tidak hanya perlu bekerja keras, tapi kita perlu juga bekerja keras dan cerdas. Lebih jauh kita lagi kita perlu kerja keras, cerdas dan efektif, sehingga waktu yang kita gunakan akan lebih optimal, bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat nanti.***
Disadur dari tulisan "Menyikapi waktu" by AA Gym - thanks

Tuesday, July 25, 2006

Makna Sebuah Titipan . . .


Makna Sebuah Titipan(WS Rendra)
Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa :
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa
Dia menitipkan padaku?
Untuk apa
Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itudiminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibahkusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskanbahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan sepertimatematika: aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

Puisi pilihan ... Dari Lingkungan Anak - anak Belajar...


Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar…
(Dorothy Law Nolte)
.
Jika anak dibesarkan dengan celaan
Ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia belajar menentang
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Ia belajar jadi penyabar
Jika anak dibesarkan dengan dorongan
Ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian
Ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan
Ia akan terbiasa berpendirian

Saturday, July 22, 2006

Indonesia ternyata masih ada yang dibanggakan . . .


Berikut ini sedikit cerita yang berkesan dari hasil Olimpiade Fisika 2006,Singapore.1. Waktu upacara pembagian medali, Dutabesar kita duduk disamping paradutabesar dari berbagai negara seperti filipina, thailand, dsb. Waktuhonorable mention disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia.Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan) "kok nggakada siswa Indonesia". Dubes kita tersenyum saja. Kemudian setelah itudipanggil satu persatu peraih medali perunggu. Ada yang maju darifilipina, thailand, kazakhtan dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabatbertanya "kok nggak ada siswa Indonesia?" Kembali dubes kita tersenyum.Dubes kita menyalami dubes yang siswanya dapat medali perunggu.Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masihSMP) dengan peci dengan mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkanMuhammad Firmansyah Kasim...dari Indonesia... Saat itu dubes negarasahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir "nggak salah nih...".Ketika mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat pada dubeskita. Tidak lama kemudian dipanggil mereka yang dapat medali emas. Saatitu dubes negara sahabat kaget luar biasa, 4 anak Indonesia maju kepanggung berpeci hitam dengan jas hitam, gagah sekali. Satu persatumaju sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih . Mengesankan danmengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat pada dubes kitasambil berkata bahwa Indonesia hebat.Tidak stop sampai disitu. ketika diumumkan "the champion of theInternational physics olympiade XXXVII is.......""Jonathan Pradhana Mailoa". Semua orang Indonesia bersorak. Bulu kudukmerinding.... Semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema cukuplama... Standing Ovation....Hampir semua orang Indonesia yang hadirdalam upacara itu tidak kuasa menahan air mata turun. Air matakebahagiaan, air mata keharuan.... Air mata kebanggaan sebagai bagiandari bangsa Indonesia yang besar.....Segala rasa capai dan lelahlangsung hilang seketika... sangat mengharukan....2. Selesai upacara, semua orang menyalami. Orang Kazakhtan memelukerat-erat sambil berkata "wonderful job..." Orang Malaysia menyalamiberkata "You did a great job..." Orang Taiwan bilang :"Now is yourturn..." Orang filipina:"amazing..." Orang Israel "excellent work..."Orang Portugal:" portugal is great in soccer but has to learn physicsfrom Indonesia", Orang Nigeria :"could you come to Nigeria to train ourstudents too?" Orang Australia :"great...." Orang belanda: "you didit!!!" Orang Rusia mengacungkan kedua jempolnya.. Orang Iran memeluksambil berkata "great wonderful..." 86 negara mengucapkan selamat...Suasananya sangat mengharukan... saya tidak bisa menceritakan dengankata-kata...3. Gaung kemenangan Indonesia menggema cukup keras. Seorang prof dariBelgia mengirim sms seperti berikut: Echo of Indonesian Victory hasreached Europe! Congratulations to the champions and their coach forthese amazing successes! The future looks bright....Marc Deschamps.

Thursday, July 20, 2006

Kamus Bahasa Korea . . . ( guyonan )


Apa Kabar? = Anyong Aseo
Sampai Jumpa = Anyong
Kurang Ajar = Monyong
Menanggung Beban = Ng Go Thong
Pria Bermuka Buruk = Sun Go Khong
Tidak Lurus = Men Chong
Pria suka berdandan = Ben Chong
Ngotot di pengadilan = Sum Pha Po Chong T
iba-tiba = She Khonyong Khonyong
Gak Punya Duit = Nao Dhong
Pengangguran = Nong Krong
Belanja = Bao Rhong
Merampok = Cho Long
Saringan Botol = Choo Rhong
Kendaraan Berkuda = An Dhong J
ual Mahal = Gheng Xi Dhong
Ngelamun = Bae Ngong
Mulut = Mon Chong
Sosis = Lap Chong
Suami dari adiknya Papa = Ku Chong
Kiss me = Soon Dhong Yang
Sweet memory = Choo Pang Dhong
Mobil mogok = Dho Rong Dhong
Lapangan luas = Park King Lot
Pantat gatal-gatal = Che Bhok Dhong
Nasi dibungkus daun pisang = Lon Thong
Cowok Cakep Kaca Mata = Bae Yong Jun
Cowok Cakep Rambut Lurus = Jang Dong Gun
Cowok Cakep Rambut Keriting = Ahn Jung Hwan
Keterlaluan = A Bong A Bong
Bagian belakang = Bho Khong
Masih muda = brondhong
Pantat gatal = Ga ruk dong
Telur asin = Ndok A Chin
Sendok Gede = Cen Thong
Clana Sobek = Bho Long
Kepala Botak = Kin Clong
Lagi Menyanyi = Me Lo Lhong
Orang Hitam = Goo Shong Bibir
Ucup = Mo Nyong
Berbulu = Ge Ran Dhong
Jongkok Di Pinggir Kali = Be ol Dong
Minta Bantuan = To Long
Kliwat Lama = Too Long

< Keterangan gb : Brilian sedang serius di depan Komputer )

Monday, July 17, 2006

Brilian jalan-jalan ke Jatimpark Malang . . .


Hari Minggu 16 July 2006, Brilian sudah bangun jam 05.00 pagi dan tanpa takut akan dinginnya udara dan air dia langsung mandi. Maklum mau pergi jalan-jalan. Kebetulan hari Minggu ini adalah hari terakhir liburan akhir tahunnya. Hari Senin Brilian sudah mulai sekolah lagi. Berangkat jam 06.00 pagi kemudian meluncur melalui Kandangan, Pujon dan Batu. Jam 09.30 sudah sampai di lokasi. Memang kami hanya berdua ( karena mama Brilian masih konsentrasi ngurus si kecil adik Brilian )

Jawa Timur (Jatim) Park yang berlokasi di Batu ini menawarkan wahana rekreasi hiburan baru untuk segala usia.Mulai anak-anak, remaja hingga kakek nenek. Memang, obyek wisata ini dipersiapkan sebagai tempat wisata keluarga di Jawa Timur. Untuk menuju ke lokasi Jatim Park tidak terlalu sulit. Sebab, obyek itu hanya 2,5 kilo meter dari pusat Kota Batu. Didalam obyek wisata yang luasnya sekitar 22 hektare dengan ketinggian 850 meter diatas permukaan laut ini, menyimpan beraneka ragam pengetahuan, hiburan sebagai sarana bermain.

Jawa Timur Park boleh dikata obyek wisata paling beda di Jatim, karena selain menawarkan kepada wisatawan untul berekreasi juga sekaligus untuk kegiatan belajar. Karena kita akan mendapat pengetahuan baru selain hiburan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai fasilitas yang disediakan Jawa Timur Park, terdapat sedikitnya ada 36 macam fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung. Sebelum menikmati seluruh sarana hiburan, pada saat awal masuk lokasi akan diberi sajian berupa Galeri Nusantara. Setelah itu masuk ke Taman Sejarah yang berisi miniatur candi-candi miniatur di Jawa Timur seperti Candi Sumberawan(Singosari-Kabupaten Malang), rumah adat Kiai Hasan Besari Ponorogo dan Stupa Sumberawan.

Fasilitas lain yang bisa dinikmati adalah Taman Agro yang menyajikan tanaman dan buah-buahan langka, Animal Diorama, berisi binatang-binatang unik yang sudah diawetkan, sarana bermain seperti boling, lempar bola, disko skuter, food centre Ken Dedes dan Ken Arok. Dan masih banyak lagi.



Pulang dari Jatimpark jam 15.30, meluncur sampai rumah jam 19.00 .......

Wednesday, July 05, 2006

Belajar dari World Cup 2006... ( Perubahan & Semangat )

- Kehidupan pada hakikatnya membutuhkan perubahan dan semangat. Pelajaran ini kita dapatkan dari proses-proses di dalam berbagai pertandingan Piala Dunia 2006 yang kini memasuki babak semifinal. Kemenangan sejumlah tim patut diangkat sebagai contoh keberpaduan antara modal kecakapan teknis, kekuatan fisik, ketepatan memilih strategi dan menerapkan taktik, dengan semangat bertanding yang tinggi. Pelajaran lain yang substansial dari semua itu adalah bahwa modal besar yang dimiliki suatu kesebelasan tidak akan banyak berarti tanpa ditopang oleh spirit untuk mencapai sesuatu. Dan, sesuatu itu diartikan sebagai kemenangan.
- Brasil, kurang apa tim ini? Semua lini dalam skuad Samba diisi oleh para bintang berkelas seniman bola dunia. Para pemain seperti Ronaldinho, Ronaldo, Kaka, Robinho, Adriano, Juninho, dan seterusnya dikenal memiliki kemampuan "magic" dalam mengolah bola. Namun dari lima penampilan mereka di Jerman, termasuk ketika dikalahkan Prancis pada perempatfinal, nyaris tidak ditemukan gereget yang menunjukkan spirit pemenangan secara total. Mereka tidak bermain dengan kemampuan prima, seolah-olah loyo, bahkan mudah kehilangan kontrol atas gaya kultural Samba yang selama ini menjiwai jogo bonito (sepak bola indah) mereka.
- Pada sisi lain, Prancis bermain dengan determinasi tinggi. Walaupun dilecehkan di babak penyisihan grup karena tampil kurang meyakinkan seolah-olah pasukan tua yang bermain dengan sisa-sisa kekuatan fisik, di babak 16 besar dan perempatfinal memperlihatkan keterpaduan antara modal teknik dan semangat pemenangan yang luar biasa. Usia Zinedine Zidane boleh mendekati 35, namun determinasinya patut dipuji. Dalam pertandingan melawan Spanyol dan Brasil, skill-nya terekspresikan secara fantastik, dan usianya yang sudah melewati golden age tertutup oleh spirit yang tidak kendur sepanjang pertandingan.
- Apa arti semua itu? Gereget untuk menempuh perubahan merupakan keniscayaan dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Dibutuhkan keberanian melakukan terobosan, kalau perlu mendekonstruksi cara-cara lama seperti yang dilakukan arsitek Jerman, Juergen Klinsmann. Dengan keteguhan sikap menghayati suatu prinsip ala Luis Felipe Scolari dari tim Portugal. Kemampuan meniupkan spirit pantang menyerah kendati bermodalkan kondisi fisik yang tidak lagi di puncak kesegaran, seperti kinerja pelatih Prancis Raymond Domenech. Atau yang membawa motivasi tinggi di tengah rongrongan skandal, seperti arsitek Italia, Marcello Lippi.
- Pada setiap Piala Dunia memang selalu menyembul keinginan untuk melihat terjadinya perubahan untuk mereformasi kecenderungan-kecenderungan yang berkemungkinan mengalami kemandekan. Diinginkan selalu terjadi penyegaran sehingga tidak berlangsung kondisi status quo. Bahkan kejutan-kejutan tumbangnya tim-tim unggulan, di satu sisi sebenarnya juga membawa suasana segar karena dengan demikian muncul kekuatan baru, tidak dikuasai oleh kekuatan tradisional yang itu-itu saja. Sayangnya, suasana segar itu tidak dibuat oleh tim-tim dari Asia - Afrika yang selama ini masih dianggap tertinggal dari Eropa - Amerika Latin.
- Kita mestinya bisa menyerap substansi-substansi proses kehidupan bagi keberhasilan bidang apa pun lewat Piala Dunia. Tidak ada proses yang menghasilkan sesuatu secara instan, atau selalu berjalan dalam pemahaman-pemahaman yang reguler. Terkadang proses tersebut bahkan berlangsung hingga detik-detik yang sudah sangat melelahkan melalui jalan yang dramatik. Adu penalti menggambarkan semua itu. Di sini, yang terpenting adalah bagaimana semua modal yang telah kita miliki untuk menuju sebuah perubahan kita isi dengan suntikan moral berupa semangat. Juga dibutuhkan kerja sama, integritas, dan kemauan saling menutupi kekurangan.
( dari Tajuk Suara merdeka , Jul.05.06 )

Tuesday, July 04, 2006

Keluarga Pati mengunjungi si kecil "Vanadia" . . .






Pada hari Sabtu ( Jul.01.2006 ) keluarga dari Pati mengunjungi si kecil Vanadia. Mereka adalah Mbah Ri dan Mbah Mu, Pakdhe Anam, Budhe Murni, Mas Dika, Mas Diki, Mas Ilham, Om Nis ( datang dari Bandung ), Om Heru, Tante Afro, dede' Meydi, dan Tante Eti. Rumah dede' Vanadia jadi ramai lho.

Tapi ada sedikit masalah, mobil Tarunanya Om Heru radiatornya buntu....tapi pada hari Minggu pagi sudah Ok setelah dibawa ke tukang Radiator...
Makasih semuanya atas kunjungan dan oleh2nya.....

Brilian rangking 3 . . . ( dapat piagam nih...)




Keterangan : Pic 1. Raport Brilian Kelas 1 Semester 2
Pic 2. Piagam karena dapat rangking 3..

Selamat untuk Brilian, semoga tambah rajin belajar dan tidak nakal .

Ikut Fun Bike . . . . . ( Biar Sehat )



Golek Sehat.. ( Go....Esss ) ikut acara fun bike 12 Maret 2006 di Jombang... ( foto biasa difoto lagi...jadinya nggak jelas....)))