Wednesday, April 16, 2008

Ilmu : Menghitung Kebutuhan Uang Pensiun

Jumat, 04/04/2008 12:19 WIB
Menghitung kebutuhan uang pensiun
oleh : Budi Frensidy

Hasil survei sebuah grup besar perusahaan asuransi yang dikutip sebuah harian nasional beberapa waktu lalu cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan saya. Dalam artikel itu dikatakan bahwa 21% pekerja di Tanah Air mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan untuk persiapan pensiun.
Persentase itu di bawah orang Malaysia (57%), orang India (53%), dan orang Filipina (48%). Hasil survei ini juga mengatakan bahwa rata-rata pekerja Indonesia menabung Rp598.000 per bulan untuk persiapan pensiun. Sayangnya, tidak disebutkan dalam instrumen keuangan apa saja uang itu disimpan.
Jika Anda tidak termasuk 21% di atas atau ingin tahu apakah Rp598.000 per bulan cukup untuk kasus Anda, berikut tip dari saya untuk membantu Anda menghitung kebutuhan uang pensiun ini.
Tergantung asumsi
Berapa besar dana yang Anda perlukan pada masa pensiun bergantung pada beberapa faktor seperti pengeluaran hidup sebelum pensiun, inflasi, dan rata-rata return investasi yang dapat diperoleh. Untuk menghitung berapa besar dana yang harus dikumpulkan secara periodik untuk memenuhinya bergantung pada usia mulai, usia pensiun yang diinginkan, dan dana yang sudah dimiliki.
Saya sengaja menggunakan kata mengumpulkan dan bukan menabung karena penempatan dana tidak selalu harus dalam tabungan dan asuransi. Dana yang terkumpul dapat saja ditaruh dalam ORI, saham, obligasi dolar, dan macam-macam reksa dana.
Untuk konkretnya, misalkan Anda saat ini berusia 40 tahun dengan pengeluaran bulanan Rp5 juta dan berencana untuk pensiun pada usia 60 tahun. Asumsikan inflasi tahunan rata-rata selama 20 tahun ke depan adalah 6% dan dapat diperoleh return sebesar 12% p.a. untuk dana Anda. Return sebesar ini tentu saja tidak Anda peroleh jika hanya mengandalkan produk bank dan asuransi.
Pertama, kita harus menghitung pengeluaran bulanan sebesar Rp5 juta akan menjadi berapa 20 tahun lagi. Dengan inflasi tahunan 6%, angka itu menjadi Rp16 juta ([1,06^20] x Rp5 juta) saat usia Anda 60 tahun.
Pengeluaran bulanan saat pensiun tentunya lebih rendah, katakan sekitar 70%-nya, daripada pengeluaran saat masih aktif bekerja karena Anda tidak perlu lagi membiayai pendidikan anak dan pengeluaran transportasi ke kantor setiap hari. Sebagian dari pengurangan biaya ini akan Anda perlukan untuk biaya pemeliharaan kesehatan seperti untuk check-up kesehatan rutin dan obat-obatan.
Dengan demikian, Anda memerlukan uang sebesar Rp11,2 juta per bulan (70% x Rp16 juta) saat pensiun nanti. Jika dapat diperoleh return 12% p.a. atau 1% per bulan untuk dana Anda, total uang pensiun yang dibutuhkan saat itu adalah Rp1,12 miliar (Rp11,2 juta/1%). Kebutuhan uang pensiun menjadi lebih besar jika Anda menginginkan uang pensiun bulanan ini juga naik sesuai dengan inflasi yaitu 6% p.a. atau 0,5% per bulan. Dalam kasus ini, uang pensiun yang dibutuhkan menjadi Rp2,24 miliar (Rp11,2 juta/[1% - 0,5%]).
Jika saat ini Anda tidak mempunyai aset likuid dan juga terbebas dari utang alias mulai dari nol, dana yang harus Anda siapkan setiap bulan adalah Rp1,13 juta. Bagaimana kita memperoleh angka itu sangat mudah jika kita menggunakan kalkulator finansial atau excel. Rumus umum excel untuk tujuan ini adalah '=pmt(rate,nper,pv,fv,type)'. Cukup mengetikkan '=pmt(1%,240,0,1.120.000.000)' dan enter, kita akan mendapatkan Rp1,13 juta. Dengan kalkulator finansial, kita perlu menginput N = 240, FV = Rp1.120.000.000, dan 1/Y = 1% untuk mendapatkan hasil yang sama.
Jika saat ini Anda memulainya dengan dana Rp50 juta, dana yang perlu disiapkan berkurang menjadi hanya Rp581.622 per bulan. Dengan kalkulator finansial, cukup menginput variabel yang sama seperti sebelumnya ditambah PV = -Rp50 juta untuk mendapatkan Rp581.622. Dengan excel, ketikkan '=pmt(1%,240,-50.000.000,1.120.000.000).'
Angka-angka di atas tentu saja akan berubah jika pengeluaran bulanan Anda tidak sebesar Rp5 juta per bulan atau inflasi tahunan rata-rata ternyata meleset dari 6% atau periode pensiun yang Anda rencanakan bukan 20 tahun lagi atau return investasi bukan sebesar 12% p.a. seperti yang ditargetkan. Namun, dengan excel atau kalkulator finansial, semuanya menjadi begitu mudah dan selesai dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Jika dihabiskan
Dengan mengambil Rp11,2 juta setiap bulan sebagai hasil investasi dari dana Anda, uang pensiun Rp1,12 miliar yang sudah Anda kumpulkan tidak akan pernah habis. Kebutuhan uang pensiun akan menjadi lebih sedikit jika Anda ingin menghabiskannya, katakan dalam 15 tahun. Maksudnya adalah jika Anda merasa tidak perlu untuk mewariskan kepada keluarga yang ditinggalkan uang sebesar Rp1,12 miliar dan usia Anda realistisnya juga tidak akan melebihi, mohon maaf, 75 tahun.
ika demikian, kita perlu menghitung nilai sekarang dari aliran kas sebesar Rp11,2 juta setiap bulan selama 15 tahun. Dengan excel atau kalkulator finansial, kita akan mendapatkan bahwa kebutuhan uang pensiun menjadi Rp933,2 juta dan dana bulanan yang perlu disiapkan untuk mencapai angka ini dalam 20 tahun adalah Rp943.336 jika memulainya dari nol dan sebesar Rp392.792 jika memulainya dengan dana Rp50 juta.
Sekarang jelaslah bahwa kunci untuk dapat menghitung kebutuhan uang pensiun adalah matematika keuangan dan pencarian produk investasi yang mampu memberikan return sesuai dengan yang diharapkan.
Jika Anda mampu melakukan keduanya, silahkan lakukan sendiri persiapan pensiun Anda. Jika Anda tidak yakin dengan kemampuan sendiri soal hitung-hitungan ini, jangan ragu untuk menggunakan jasa perencana keuangan yang Anda percayai. Tidak seperti agen asuransi dan pegawai bank yang akan mengarahkan Anda untuk membeli produknya (mementingkan perusahaannya), perencana keuangan bersikap netral dalam memberikan alternatif solusi untuk kepentingan Anda.
bisnis.com

URL : http://web.bisnis.com/kolom/2id1057.html

No comments: