Wednesday, March 14, 2007

Pencerahan : Menuju Hidup Yang Bermakna

Mungkin beberapa langkah berikut ini perlu dipertimbangkan

1. Memandang pekerjaan adalah ibadah
Dalam hidup ini kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan dan kepada orang lain. Dengan demikian, hendaknya setiap apa yang kita kerjakan dalam kehidupan hanyalah berorientasi pada pengabdian kita kepada Allah dan pelayanan kepada orang lain. Dengan memiliki kesadaran ini, maka pekerjaan adalah bagian dari ibadah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah dan kepada orang lain.

Memiliki kesadaran memandang pekerjaan sebagai bagian dari ibadah dapat memberikan keikhlasan hati untuk senantiasa melayani orang lain dengan baik. Apakah itu pelanggan kita, apakah itu teman-teman kita, apakah itu bos dan pemimpin kita. Dengan demikian orang lain akan memberikan apresiasi terhadap apa yang kita lakukan. Kalau hal ini dijadikan sebagai kedisiplinan, inilah modal bagi kesuksesan kita.

2. Kehidupan adalah kesempatan membantu orang lain.
Motivator kelas dunia, Zig Ziglar pernah berkata, “Anda bisa memperoleh apa pun dalam kehidupan ini sepanjang Anda juga mau menolong orang lain memperoleh apa yang mereka inginkan.” Inilah sebuah prinsip bahwa memperoleh apa yang kita inginkan dapat dimulai dengan membantu orang lain memperoleh keinginannya.

Hidup ini adalah sebuah anugerah dari Allah Tuhan Yang Maha Kaya. Sebagai rasa syukur terhadap kehidupan, kita harus menggunakannya untuk membantu orang lain, bukan hanya untuk diri kita sendiri. Hal ini secara tegas disebutkan oleh Allah bahwa kehadiran manusia ini mengemban amanah sebagai wakil Allah dimuka bumi ini. Manusia memiliki kewenangan sebagai “khalifah” penguasa kehidupan di muka bumi.

Dengan demikian setiap orang mengemban amanah untuk mensejahterakan kehidupan orang lain dan alam semesta ini. Bukan menghancurkan orang lain dan alam semesta untuk kepentingannya sendiri.

Gunakan kehidupan yang kita miliki sebagai kesempatan berharga untuk membantu banyak orang lain. Semakin banyak waktu kehidupan yang diberikan, semakin banyak manfaat yang kita bagikan untuk orang lain. Dengan demikian, hidup Anda akan jauh lebih bermakna.

3. Siapa Menabur Dialah Yang Akan Menuai
Pepatah bijak mengatakan siapa yang menabur dialah yang akan menuainya. Saya sangat sepaham dengan pepatah bijak ini, bahwa apa yang kita tabur akan kita tuai. Kalau kita menaburkan benih-benih kebaikan, maka kita akan memamen hasil kebaikan. Kalau kita menebarkan pelayanan, maka kita akan menuai kemudahan-kemudahan dalam kehidupan. Begitupun sebaliknya.

Sayangnya, banyak orang sering kurang menyadari, kalau rejeki yang kita peroleh sesungguhnya melalui orang lain. Demikian juga apa yang kita peroleh sebaiknya sebagian dibagikan bagi orang lain. Kalau kita sebagai karyawan, maka sesungguhnya gaji yang kita peroleh itu berasal dari pelanggan, bukan dari sang pemilik pemilik atau pemimpin perusahaan.

Demikian juga kalau kita seroang pengusaha, sesungguhnya keuntungan yang kita peroleh asalnya dari sang pelanggan. Maka penting memiliki kesadaran untuk memperhatikan suara dan keluhan pelanggan. Dengan memperlakukan mereka secara baik dan memuasakan, maka perusahaan akan menuai keuntungannya yang akhirnya dapat menghidupi pengushaa dan karyawannya.

Ingatlah bahwa kehidupan ibarat ladang pertanian yang subur. Setiap benih yang kita sebarkan akan tumbuh dan memberikan hasil. Kalau benih kebaikan yang kita taburkan, maka akan memberikan hasil kebaikan. Demikian sebaliknya. Maka kalau inngin meraih kesuksesan, tanamkan benih-benih pelayanan kepada orang lain, sehingga kita kan menuai kemudahan-kemudahan dalam kehidupan.


Sumber: Sukses Dengan Melayani Oleh Eko Jalu Santoso, Penulis Buku “The Art of Life Revolution”, Founder Motivasi Nurani Indonesia.

No comments: